TIDAK ada yang abadi bagi seorang makhluk. Makhluk akan mati sesuai ketetapan Allah SWT. Maka ada empat hal yang patut dilakukan untuk bekal menyongsong kematian.
1. Bekal Mempersiapkan Kematian: Ingat akan Mati dan Akhirat
Sebagai seorang muslim, menyongsong kematian yang menggembirakan adalah suatu hal yang patut untuk dipersiapkan. Karena di dalam Islam, kematian adalah jalan untuk menuju akhirat.
Seorang muslim tidak akan pernah mengetahui kapan kematian itu datang. Maka perlu untuk selalu mengingatnya. Hal itu agar seorang muslim dapat menyiapkan bekal untuk akhirat, yaitu menjalankan perintah Allah dan menjauhi larangan-Nya.
Seperti yang diperintahkan oleh Rasulullah, beliau memerintahkan seorang muslim untuk mengingat kematian.
“Perbanyaklah oleh kalian mengingat penghancur kelezatan (kematian).” Bahkan, saking besarnya pengaruh mengingat kematian ini Nabi memberitakan: “Andaikan saja hewan-hewan itu mengetahui kematian seperti yang diketahui oleh anak-anak Adam niscaya kalian tidak akan memakan dagingnya dalam keadaan gemuk.” (HR. Al- Baihaqi)
BACA JUGA: 8 Perjalanan Setelah Kematian
Sebagai seorang muslim kita perlu mengikuti Rasulullah dan para sahabat dalam mengingat kematian.
Dengan mengingat kematian, maka kita akan menangis dan takut kepada Allah akan dosa yang selama ini kita perbuat.
“Tidak akan masuk neraka seseorang yang menangis karena takut kepada Allah hingga air susu kembali ke payudara. Dan tidak akan berkumpul debu perang fisabilillah dengan asap neraka jahannam (HR. At-Tirmidzi)
Hal ini menunjukkan bahwa mengingat kematian sangat dianjurkan, terlebih bila kita menginginkan untuk menyongsong kematian yang menggembirakan.
2. Bekal Mempersiapkan Kematian: Merasa Diawasi Oleh Allah SWT
Sebagai seorang muslim, sering kali lupa bahwa Allah maha melihat. Allah mengetahui segala hal yang kita kerjakan, mulai dari kebaikan kita hingga keburukan.
Tidak ada satu detik pun yang luput dari pengetahuan Allah. Maka seorang muslim perlu memiliki kesadaran bahwa dirinya diawasi setiap saat.
Dengan demikian, seorang muslim harus taat kepada Allah kapan pun dan di mana pun. Karena malaikat Roqib dan Atid pun selalu mencatat amalan kita.
“Tidak ada suatu kata yang diucapkannya melainkan ada di sisinya malaikat pengawas yang selalu siap (mencatat). Tidak ada suatu kata yang diucapkannya, yang mengandung kebaikan maupun kejahatan, melainkan ada di sisinya malaikat pengawas yang selalu siap mencatat dengan sangat teliti.” (QS. Qaaf 18)
Sering kali manusia melakukan amalan dengan keliru, yaitu hanya formalitas belaka saja. Padahal, keikhlasan dalam diri Allah pun pasti mengetahuinya.
BACA JUGA: Khutbah Jumat – Persiapan Menghadapi Kematian
Tak jarang pula merasa bahwa hanya masjid tempat melakukan amalan kebaikan, padahal di mana saja dan kapan saja bahkan hingga kematian itu datang syariat Islam melekat pada diri seorang muslim.
Dan yang terpenting juga adalah konsisten dalam melakukan seluruh perintah Allah. Agar kita bisa menyongsong kematian yang menggembirakan.
3. Bekal Mempersiapkan Kematian: Senantiasa Introspeksi Diri
Sebagai seorang muslim peting untuk terus menerus introspeksi diri. Apalagi Allah sudah memberikan kita waktu sebelum kematian ini, maka pergunakanlah waktu tersebut untuk melakukan kebaikan salah satunya berintrospeksi.
Karena sering kali hal ini terlupakan. Bila terlupakan maka akan menghasilkan aktivitas yang tiada kontrol.
Manusia akan di hisab sesuai apa yang ia kerjakan, maka introspeksi diri sangat penting. Hal itu agar kita mengetahui diri kita. Apakah selama ini ada progres menuju kebaikan, diam di tempat atau malah mundur dari biasanya.
https://www.youtube.com/watch?v=PTZo1DGn7wI&t=2s
4. Bekal Mempersiapkan Kematian: Memperbanyak Amal Kebaikan
Sebagaimana kewajiban seorang muslim adalah beribadah kepada Allah, maka sebelum kematian kita perlu untuk selalu melakukan amal kebaikan.
Jangan sampai kita mengundur-ngundur untuk melaksanakannya, karena kita tidak akan pernah tahu kapan kematian itu datang.
BACA JUGA: Mengapa Kita Harus Waspada akan Kematian?
Maka pergunakan waktu yang Allah beri dengan sebagik-baiknya, agar kita tidak temui sesal di kemudian hari.
“Segala yang baik yang kamu kerjakan, Allah mengetahuinya. Bawalah bekal, karena sesungguhnya sebaik-baik bekal adalah takwa. Dan bertakwalah kepada-Ku wahai orang-orang yang mempunyai akal sehat!.” (QS: Al-Baqarah 197)
Karena di hari nanti tiada yang dapat menolong kita kecuali amal kebaikan kita. Maka lakukanlah selagi kita diberi kesempatan oleh Allah SWT.
SUMBER: Buku Menjadi Pembela Islam