SEORANG Muslim sudah seharusnya bersungguh-sungguh dalam bekerja dengan mengerahkan seluruh kemampuan fisik, pikiran, dan hati. Hal ini juga untuk mengaktualisasikan dirinya sebagai khalifah yang memimpin dunia.
Janji sebagai umat terbaik tidaklah terealisasi dengan sendirinya, tetapi harus diraih, dikejar, dan diupayakan. Bumi diciptakan untuk membanting tulang, sedangkan manusia bekerja di atasnya. Sebagaimana firmanNya.
Allah SWT berfirman, “…Dia telah menciptakan kamu dari bumi (tanah) dan menjadikan kamu pemakmurnya…,” (QS Hud: 61).
BACA JUGA: Para Pekerja Keras, Ini Tips Atasi Burnout
“Dan bahwasanya seorang manusia tiada memeroleh selain apa yang telah diusahakannya,” (QS An-Najm: 39).
Ayat di atas menjelaskan bahwa, pada hakikatnya, hanya dengan bekerja keraslah manusia dapat memanusiakan dirinya. Dan kemajuan manusia di muka bumi ini tergantung usahanya. Semakin banyak ia bekerja semakin banyak yang diperolehnya.
Bekerja keras dalam Islam ialah bekerja dengan sungguh-sungguh disertai dengan tawakal kepada Allah SWT.
Allah SWT berfirman, “Sesungguhnya Allah senag melihat hambaNya bersusah payah (kelelahan) dalam mencari rezeki yang halal,” (QS Al-Ghaasyiyah: 3).
BACA JUGA: Pekerjaanmu sarana Ibadah
Ayat ini menjelaskan bahwasanya manusia bekerja keraslah hingga kelelahan untuk mendapatkan rezeki yang halal agar dapat memenuhi kebutuhan tanggungannya. [].
Referensi: Tangan-tangan yang Dicium Rasul/Syahyuti/Pustaka Hira/2011