PALESTINA–Ikatan Ulama Palestina dilaporkan telah menggelar aksi di Jalur Gaza pada Senin (26/4/2020) untuk mengutuk pelecehan yang dilakukan Presiden Prancis Emmanuel Macron terhadap Islam dan kaum muslimin.
Aksi ini diikuti sejumlah tokoh seperti ulama, pejabat dan walikota yang ikut berpartisipasi. Mereka mengibarkan spanduk yang berisi pembelaan terhadap Nabi Muhammad SAW yang telah dihina dan dilecehkan oleh presiden Prancis dan masyarakatnya.
BACA JUGA: Prancis Reformasi Institusi Islam, Erdogan: Macron Berupaya Menyerang Muslim
“Menghina Islam dan Rasul tidak akan membawa stabilitas dan keamanan bagi negara-negara pelanggar,” kata Mufti Khan Yunis, Ihsan Ashour dalam aksinya.
Ashour menekankan, menghina agama dan nabi adalah kejahatan rasisme dan kebencian terhadap agama Islam dan pemeluknya. Kelanjutan dari perilaku ini akan menyebarkan kebencian dan kekerasan di antara masyarakat.
Dia menyerukan umat Islam untuk membela agama mereka sesuai dengan metode dan cara yang sah sesuai dengan syariat Islam, dengan cara yang tidak merusak citra cemerlang Islam.
Mufti provinsi ini juga menuntut pemboikotan terhadap produk-produk Prancis, sebagai bentuk reaksi atas pelanggaran ini.
BACA JUGA: Macron Sebut Islam Hidup dalam Krisis, Ini Tanggapan Ulama Palestina
Prancis selama ini diwarnai perdebatan tentang pernyataan sebagian besar politisi yang menargetkan Islam dan Muslim, menyususl pembunuhan terhadap seorang guru pada 16 Oktober lalu.
Dan pada Rabu (21/10/2020) pekan lalu, Macron mengatakan dalam konferensi pers bahwa negaranya tidak akan menghapus “kartun” milik majalah Prancis Charlie Hebdo yang diterbitkan di beberapa kota Prancis, termasuk Toulouse dan Montpellier (selatan).
Setelah pernyataan Macron, sebuah kampanye diluncurkan di beberapa negara Arab untuk memboikot produk Prancis, usai ramai kampanye boikot produk-produk Prancis di media sosial. []
SUMBER: PALINFO