SALAH satu binatang yang terdapat dalam Al-Quran adalah lebah. Lebah terkenal dengan serangga yang sangat disiplin, setia dan rela berkorban. Dalam tugas hidupnya pembagian peran lebah ada lebah pekerja, lebah ratu dan lebah pejantan. Semua bekerja dengan teratur tanpa pernah saling berkelahi atau mengeluh. Segala hal yang tidak berguna disingkirkan dari sarang.
Sumber makanannya dipilih dari yang baik-baik saja yaitu nektar (sari bunga) dari bunga yang terbaik dan menghasilkan yang baik pula berupa madu. Sarang lebah juga terkenal sangat steril sehingga tidak ada bakteri atau kuman yang masuk sehingga tidak ada pembusukan di sarang lebah.
Lebah tidak akan menggangu kecuali ada yang menggangunya. Sering kali lebah mengorbankan hidupnya hanya demi mempertahankan sarang dan koloninya karena lebah akan mati begitu satu serangan sengatan di sarangkan ke penggangunya. Hebatnya lagi, sengatan lebah ini pun bermanfaat untuk manusia untuk dijadikan obat. Mereka berjasa dalam penyerbukan bunga-bunga dan tumbuhan. Madunya pun bermanfaat besar untuk kesehatan manusia.
Budaya hidup lebah ini harus menjadi cermin hidup bagi seorang muslim karena budaya lebah tidak merusak dan tidak merugikan orang lain, bahkan hidupnya sangat bermanfaat dan dibutuhkan bagi orang lain disekitarnya. Semangat kedisiplinan, kesetiaan dan pengorbanan yang tidak memandang pamrih kecuali mencari ridha Allah.
Budaya hidup lebah diibaratkan Nabi Muhammad SAW. Tidak makan kecuali berasal dari sumber yang baik, tidak menghasilkan kecuali bermanfaat dan berguna bagi orang lain, dan jika menggunakan sesuatu tidak merusak dan tidak pula menghancurkannya. []