Oleh : Desi Fitriyani
Mahasiswi STEI SEBI Depok
desifitriyani237@gmail.com
DALAM setiap pekan kita diingatkan oleh sebuah ayat yang disunnahkan membacanya saat hari Jum’at. Surah Al-Kahfi, atau surah cahaya.
Ada sebuah ayat yang patut kita renungi dalam surah ini ;
Dan (ingatlah) ketika Musa berkata kepada pembantunya, “Aku tidak akan berhenti (berjalan) sebelum sampai ke pertemuan dua laut; atau aku akan berjalan (terus sampai) bertahun-tahun.” (Quran Surah Al-Kahfi : 60)
Kawan-kawan semua…
Tak peduli apa yang akan terjadi dalam hidupmu, dalam ayat ini Allah mendidik kita agar memiliki keteguhan seperti Nabi Musa. Ini tentang pelajaran dari Surah Al-Kahfi.
BACA JUGA: 6 Jenis Fitnah Dajjal dan Kelemahannya
Teruslah berjalan hingga engkau menggapai apa yang kau cita-citakan
Atau berusahalah agar saat kematian tiba engkau tetap berada diatas jalan dalam meraih impian-impianmu
Ayat ini berkisah tentang keinginan luar biasa Nabi Musa untuk bertemu dengan Nabi Khidhir yang akan ingin ia jadikan sebagai guru. Nabi Musa bertemu dengan Nabi Khidir ditempat bertemunya dua lautan.
“Dan (Ingatlah) ketika Musa berkata kepada muridnya; “Aku tidak akan berhenti (berjalan) sebelum sampai kepertemuan dua lautan; atau aku akan berjalan sampai bertahun-tahun.” (Quran Surah Al-Kahfi, 18:60)
Bisa saja… dalam perjalanan, kematian itu datang menemui Nabi Musa sebelum ia sempat bertemu Nabi Khidir.
Lantas apa hikmah yang bisa kita ambil dari ayat ini?
Saat kita sudah merencanakan sebuah cita-cita, Maka teguhlah seperti Nabi Musa. Dan teruslah berjalan!
Laa abrakhu Khattaa Abluga
I will not stop until I reach
Aku tak akan berhenti sampai aku sampai.
Bahkan jika hal itu memakan waktu yang sangat lama.
Au Amdhiya huqubaa..
Atau aku akan terus berjalan sampai bertahun-tahun.
Sebagian ahli tafsir mengatakan yang dimaksud dengan huquba حُقُبٗا Adalah 80 tahun. Maka Nabi Musa rela menghabiskan waktunya selama 80 tahun hanya untuk berjalan mencapai cita-citanya.
https://www.youtube.com/watch?v=uLuZu-7rD-M&t=3s
Maka apabila usia kita telah habis, kita akan mati diatas jalan meraih impian kita. Dan Allah tidak akan menyia-nyiakan langkah kita selama itu adalah jalan yang diridhaiNya.
Lantas bagaimana jika cita-cita yang ingin kita raih adalah cita-cita yang sangat mulia?
Seperti pergi haji, ingin hafal Al-Quran 30 Juz. Menuntut ilmu, ingin hijrah menjadi pribadi yang baik dan cita-cita mulia lainnya? Ingatlah ayat yang satu ini;
BACA JUGA: Ini Hikmah Membaca Al Kahfi di Malam Jumat
“Dan barangsiapa berhijrah di jalan Allah, niscaya mereka akan mendapatkan di bumi ini tempat hijrah yang luas dan (rezeki) yang banyak. Barangsiapa keluar dari rumahnya dengan maksud berhijrah karena Allah dan Rasul-Nya, kemudian kematian menimpanya (sebelum sampai ke tempat yang dituju), maka sungguh, pahalanya telah ditetapkan di sisi Allah. Dan Allah Maha Pengampun, Maha Penyayan.” ( Q.S Annisa : 100)
Selamat bergerak meraih impian sampai mau memisahkan dirimu dengan impianmu, dan yang tersisa hanyalah pahala dari Rabbmu, Semogga sang Rabbi Memudahkan Langkahmu. []