• Home
  • Disclaimer
  • Iklan
  • Redaksi
  • Donasi
  • Copyright
Minggu, 11 Mei 2025
Islampos
  • Home
  • Beginner
  • Tahukah
  • Sirah
  • Renungan
  • Muslimbiz
    • Muslimtrip
  • Berita
  • Cari
Tidak ada Hasil
View All Result
  • Home
  • Beginner
  • Tahukah
  • Sirah
  • Renungan
  • Muslimbiz
    • Muslimtrip
  • Berita
  • Cari
Tidak ada Hasil
View All Result
Tidak ada Hasil
View All Result
Islampos
Home Kolom

Belajar Hikmah dari Syaikh Abdurrahman as-Sudais

Oleh Yudi
5 tahun lalu
in Kolom
Waktu Baca: 2 menit baca
A A
0
pengunjung masjidil haram

Kepala Presidensi Urusan Dua Masjid Suci Arab Saudi, Sheikh Abdulrahman Al-Sudais. Foto/Sputnik International

2
BAGIKAN

ADA hal menarik dalam beberapa kunjugan Syaikh Sudais (imam Masjidil Haram – Mekah) ke Indonesia sekitar tahun 2000-an. Beliau menjadi imam shalat yang dikeraskan bacaannya seperti Maghrib, Isya’, dan Shubuh, beliau selalu membaca surat Al-Fatihah dengan mengeraskan bacaan “basmalah”nya. Di kunjungan yang lain, pada tanggal 31 Oktober 2014, beliau sempat mengimami shalat Jum’at di Masjid Istiqlal – Jakarta, dengan menjahrkan (mengeraskan) basmalah para surat Al-Fatihah. Padahal beliau adalah seorang ulama yang bermadzhab Hanbali yang merupakan madzhab mayoritas penduduk Saudi Arabia. Dimana dalam madzhab Hanbali, “basmalah” dibaca sirr (dilirihkan).

Belajar Hikmah dari Syaikh Abdurrahman as-Sudais 1 belajar,hikmah

Bahkan menurut informasi sebagian ustadz yang menyertai beliau, syaikh Sudais pernah mengimami shalat Shubuh dan beliau melakukan qunut Shubuh di rekaat kedua. Padahal dalam pandangan madzhab Hanbali yang beliau anut, Qunut Shubuh tidak disyari’atkan. Beliau juga meletakkan tangan beliau saat berdiri dalam shalat di atas pusar dan di bawah dada, sesuai dengan madzhab Syafi’i.

BACA JUGA: Doa Ibu, di Balik Syeikh Sudais

ArtikelTerkait

Doa Terbaik untuk Muslim Pakistan dan India

Perang Khandak dan Badai Al-Aqsa, Pecah Kongsinya Yahudi

Jiwa Bertempur Pejuang Palestina dan Penjajah Israel

Siklus Palestina dan Penjajah Israel

Semua ini membuktikan, bahwa beliau sangat mengerti jika mayoritas penduduk Indonesia bermadzhab Syafi’i. Sehingga beliau memandang perlu untuk melapangkan dada serta mengalah dalam masail khilafiyyah dengan mengamalkan sebagian pendapat penduduk negeri yang beliau kunjungi dalam rangka untuk merealisasikan kemaslahatan serta meminimalisir kerusakan atau fitnah yang mungkin akan terjadi. Persatuan serta kondisi yang kondusif yang telah ada harus dijaga, jangan sampai dihancurkan hanya karena issue-issue khilafiyyah seperti ini.

Sangat mungkin Syaikh telah membaca apa yang dinyatakan oleh Imam Ibnu Qayyim – rahimahullah- tentang bagaimana beliau menyikapi masalah Qunut Shubuh :

وَيَقُولُونَ: فِعْلُهُ سُنَّةٌ وَتَرْكُهُ سُنَّةٌ، وَمَعَ هَذَا فَلَا يُنْكِرُونَ عَلَى مَنْ دَاوَمَ عَلَيْهِ، وَلَا يَكْرَهُونَ فِعْلَهُ، وَلَا يَرَوْنَهُ بِدْعَةً، وَلَا فَاعِلَهُ مُخَالِفًا لِلسُّنَّةِ، كَمَا لَا يُنْكِرُونَ عَلَى مَنْ أَنْكَرَهُ عِنْدَ النَّوَازِلِ، وَلَا يَرَوْنَ تَرْكَهُ بِدْعَةً، وَلَا تَارِكَهُ مُخَالِفًا لِلسُّنَّةِ، بَلْ مَنْ قَنَتَ فَقَدْ أَحْسَنَ، وَمَنْ تَرَكَهُ فَقَدْ أَحْسَنَ

“Mereka (ahli hadits) mengatakan : bahwa melakukannya (qunut Shubuh) adalah perbuatan sunnah, dan meninggalkannya juga perbuatan sunnah. Maka, mereka tidak mengingkari orang yang mendawamkan (terus-menerus/membiasakan) qunut Shubuh, tidak benci untuk melakukannya, tidak menganggap bid’ah, dan juga tidak menganggap orang yang melakukannya termasuk menyelisihi sunnah, begitu juga sebaliknya. Bahkan orang yang qunut itu bagus, dan yang meninggalkannya juga bagus.” [Zadul Ma’ad : 1/266]

Hal ini juga menunjukkan akan pentingnya hikmah dalam menerapkan sebuah ilmu di tengah masyarakat. Terkadang, ada suatu ilmu yang kita yakini, akan tetapi mungkin kita tidak bisa atau belum bisa mengamalkannya. Karena dalam pegamalan ilmu – khususnya dalam masalah khilafiyyah – perlu untuk menimbang kemaslahatan serta kerusakan yang akan timbul serta memperhatikan situasi dan kondisi di mana ilmu itu akan diterapkan.

BACA JUGA: Kemarahan Ibu terhadap Syeikh Abdurrahman AsSudais

Imam Ibnu Hajar Al-Haitami –rahimahullah- pernah bermakmum di belakang orang yang beda madzhab. Lalu ada seorang yang bertanya : “Wahai Imam ! anda berfatwa makruhnya seorang bermakmum kepada imam yang beda madzhab, tapi anda melakukannya ?”. Maka beliau menjawab : “Itu ilmu(ku), dan ini amal(ku).”

Jika Syaikh Sudais saja yang berkewargaan Saudi dan bermadzhab Hanbali bisa menghormati dan mengambil sikap yang demikian sejuk dan penuh hikmah, seharusnya kita sebagai penduduk negeri ini harus lebih bisa lagi. Semoga Allah membalas syaikh Sudais dengan kebaikan yang melimpah. Aamiin. []

Advertisements

Facebook: Abdullah Al-Jirani

Tags: Abdurrahman as-SudaisHikmah
ShareSendShareTweetShareScan
Advertisements
ADVERTISEMENT
Previous Post

Seperti Inilah Ibadah di Balik Ilmu Para Ulama

Next Post

Ambil Baiknya Buang Buruknya

Yudi

Yudi

Terkait Posts

Pakistan

Doa Terbaik untuk Muslim Pakistan dan India

11 Mei 2025
Yahudi

Perang Khandak dan Badai Al-Aqsa, Pecah Kongsinya Yahudi

11 Mei 2025
Genosida, Nasrulloh Baksolahar, Palestina

Jiwa Bertempur Pejuang Palestina dan Penjajah Israel

8 Mei 2025
Genosida, Nasrulloh Baksolahar, Palestina

Siklus Palestina dan Penjajah Israel

7 Mei 2025
Please login to join discussion

Tulisan Terbaru

Tata Cara Melaksanakan Sa'i, Takbir Idul Adha, Mekkah,Nusantara, Madinah, Abrahah, puasa, 15 Larangan di Bulan Dzulhijjah, adzan

Maksud “Iman Akan Kembali ke Madinah”

Oleh Haura Nurbani
11 Mei 2025
0

Rahmat Allah, Kebaikan

Saat Engkau Mudah Berbuat Kebaikan

Oleh Saad Saefullah
11 Mei 2025
0

Pakistan

Doa Terbaik untuk Muslim Pakistan dan India

Oleh Saad Saefullah
11 Mei 2025
0

Penyebab Suhu di Indonesia

Penyebab Suhu di Indonesia yang Panas Banget, Capai 37 Derajat!

Oleh Dini Koswarini
11 Mei 2025
0

jantung

8 Cara Mengetahui Gejala Penyakit Jantung Sejak Dini

Oleh Yudi
11 Mei 2025
0

Terpopuler

Bahaya Sarung Bantal yang Jarang Dicuci: Ancaman Tersembunyi di Tempat Tidur

Oleh Yudi
10 Mei 2025
0
bantal

Tidur di atas sarung bantal kotor bisa membuat rambut lebih mudah berminyak, kusam, dan bahkan rontok karena gesekan dan kontaminasi.

Lihat LebihDetails

Saat Kita Tidur, Ruh Pergi Kemana?

Oleh Eva F Hasan
2 Juni 2024
1
Zikir Menjelang Tidur, Penghambat Rezeki, Malaikat yang Mendatangi Orang Sakit, Penyakit Akibat Tidur Pagi Hari, Tidur di Waktu Pagi, Hal tentang Mimpi Buruk, Mimpi dalam Islam

Jika dikatakan mati sementara, lantas kemanakah perginya ruh manusia saat tidur?

Lihat LebihDetails

7 Penyebab Banyak Gadis Sudah Tidak Perawan di Zaman Sekarang

Oleh Yudi
9 Mei 2025
0
perawan

Salah satu fenomena yang sering diperbincangkan adalah banyaknya gadis yang tidak lagi perawan sebelum menikah.

Lihat LebihDetails

Cara Singkat Tulis ‘Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam ﷺ di Microsoft Word, Ini Dia

Oleh Saad Saefullah
19 Oktober 2024
1
Nabi Muhammad Keutamaan Membaca Sholawat, Waktu Terbaik Bershalawat, Sholawat, Ciri Fisik Rasulullah, Wasiat Nabi Sebelum Wafat, Cara Bershalawat yang Benar kepada Nabi, Keistimewaan Rasulullah, Kebiasaan Nabi Muhammad ﷺ, Rasulullah

Selain untuk membuat karakter shalawat tersebut, kita juga bisa membuat lafadz Allah (ﷲ), Muhammad (ﷴ), Basmalah (﷽), Jalla Jalaluhu (ﷻ)...

Lihat LebihDetails

Qailulah, Sunnah Nabi yang Banyak Manfaatnya

Oleh Saad Saefullah
26 Januari 2017
0
Foto: Lifehack

Namun jika tidur siang lebih dari 30 menit, justru malah bisa mendatangkan masalah.

Lihat LebihDetails
Facebook Twitter Youtube Pinterest Telegram

© 2022 islampos - Membuka, Menginspirasi, Free to Share.

Tidak ada Hasil
View All Result
  • Home
  • Beginner
  • Tahukah
  • Sirah
  • Renungan
  • Muslimbiz
    • Muslimtrip
  • Berita
  • Cari

© 2022 islampos - Membuka, Menginspirasi, Free to Share.