• Home
  • Disclaimer
  • Iklan
  • Redaksi
  • Donasi
  • Copyright
Minggu, 11 Mei 2025
Islampos
  • Home
  • Beginner
  • Tahukah
  • Sirah
  • Renungan
  • Muslimbiz
    • Muslimtrip
  • Berita
  • Cari
Tidak ada Hasil
View All Result
  • Home
  • Beginner
  • Tahukah
  • Sirah
  • Renungan
  • Muslimbiz
    • Muslimtrip
  • Berita
  • Cari
Tidak ada Hasil
View All Result
Tidak ada Hasil
View All Result
Islampos
Home Dari Anda Renungan

Belajar Husnudzan dari Kisah Ibunda Aisyah RA

Oleh Mila
6 tahun lalu
in Renungan
Waktu Baca: 3 menit baca
A A
0
Foto: Aldi/Islampos

Foto: Aldi/Islampos

0
BAGIKAN

Oleh:Reza Zulfikar Wibisono S.IP
Analis Media at Indonesia Indicator

“AKAR dari berprasangka buruk terhadap orang lain adalah berprasangka buruk terhadap diri sendiri. Dan akar dari berprasangka baik terhadap orang lain adalah berprasangka baik terhadap diri sendiri.”

Suatu ketika, pada masa setelah perang al-Muraisi, ada kisah menarik, suatu kisah yang menceritakan tentang adanya fitnah yang menerpa ibunda kita, Aisyah ra. Sebagian sahabat pasti sudah pernah mendengarnya.

Ya, kisah ketika istri Rasulullah SAW, Aisyah ra harus tertinggal dengan para rombongan safar dalam perjalanan pulang kembali ke Madinah. Kemudian, seorang sahabat Rasulullah shallallahu ‘alaihi wassalam yang bernama Shafwan bin al-Mu’aththal as-Sulami, yang kebetulan menjadi peronda pasukan bagian belakang, menemukan tertinggalnya Aisyah ra dari rombongan.

ArtikelTerkait

Saat Engkau Mudah Berbuat Kebaikan

Mengapa Hati Menjadi Keras?

Apakah Engkau Sulit Melakukan Shalat Malam?

Usia, Aku Gunakan untuk Apa?

Shafwan pun lalu menolong Aisyah ra dengan menunggangkanya ke untanya lalu menuntunkan unta tersebut hingga mereka dapat menyusul rombongan pasukan yang sedang singgah di sebuah tempat bernama Nahruzh Zhahirah.

Singkat cerita, disinilah awal mula fitnah itu muncul. Melalui mulut munafikin Abdullah bin Ubay bin Salul desas desus itu mulai segar di sebarkan.

“Apa yang dilakukan oleh perempuan muda, istri dari seorang lelaki tua, bersama dengan seorang pemuda yang lebih tampan dari suaminya”. Seperti itulah wujud fitnah yang mulai disebar luaskan oleh para munafikin sehingga membuat kabar simpang siur itu makin gencar mewabah di kota madinah.

Di sinilah Allah menguji keimanan para penduduk madinah. Bagaimana mereka bersikap terhadap kabar berita tersebut merupakan bagian dari wujud keimanan mereka itu sendiri. Maka, disinilah Allah memuji orang–orang yang berprasangka baik terhadap dirinya sendiri. Mengapa tersebut orang–orang yang berprasangka baik terhadap diri sendiri?

Karena, “Akar dari berprasangka buruk terhadap orang lain adalah berprasangka buruk terhadap diri sendiri. Dan akar dari berprasangka baik terhadap orang lain adalah berprasangka baik terhadap diri sendiri.”

Mengapa seseorang berprasangka buruk terhadap orang lain? Kata Syaikh Musthafa Ash-siba’i, karena dia membayangkan kalau seandainya dirinya menjadi orang yang disangkai tersebut, maka dia akan melakukan keburukan itu. Begitu pula sebaliknya bagi mereka yang berprasangka baik.

Jadi, coba kita ingat–ingat lagi ketika kita sedang berprasangka buruk terhadap orang lain.

misal, ah si A bisa cepat kaya kerja di instansi itu, paling – paling juga karena korupsi, kan itu instansi basah. Atau kita sebut si B, ah dia sudah tinggal di kota besar itu, pasti dia sudah melakukan keburukan ini dan itu.

Advertisements

Jangan2 ketika kita bisa berburuk sangka seperti itu karena membayangkan seandainya kita menjadi dia atau berada di posisinya, kita sudahlah pasti akan melakukan hal tersebut.

Oleh karenanya, dalam peristiwa tadi, Allah memuji keluarga Ayyub.

Abu Ayyub Bertanya kepada Ummu Ayyub begini:

Abu Ayyub: Wahai Ummu Ayyub, kalau engkau menjadi Aisyah, kira – kira peristiwa tersebut terjadi atau tidak?

Ummu Ayyub: Subhanallah, Ak ini wanita yang memandang Zina sebagai perbuatan yang sangat keji, sejelek–jelek ak naudzubillah, dalam hati q sama sekali tidak ada perasaan bahwa zina itu adalah suatu perbuatan yang baik dan dia adalah jalan yang sangat buruk.

Abu Ayyub: Kalau begitu Aisyah lebih tidak mungkin lagi, karena ia lebih baik daripada kamu.

Lalu Ummu Ayyub pun membalas kepada Abu Ayyub,

Ummu Ayyub: wahai Abu Ayyub, kalau engkau menjadi Shafwan, apakah peristiwa itu terjadi atau tidak?

Abu Ayyub: Subhanallah, bagaimana mungkin ak mengkhianati junjungan q sendiri, “Rasulullah SAW”, dengan menista keluarganya. Naudzubillahi min dzalik. Tidak mungkin itu terjadi!!

Ummu Ayyub: nah, kalau begitu Shafwan lebih tidak mungkin lagi, karena Shafwan lebih baik daripada km.

Oleh karenanya, mari mulai sekarang kita jaga prasangka–prasangka buruk terhadap saudara kita.

“Hai orang-orang yang beriman, jauhilah kebanyakan dari prasangka, sesungguhnya sebagian prasangka itu adalah dosa dan janganlah kamu mencari-cari kesalahan orang lain. Dan janganlah sebahagian kamu menggunjing sebahagian yang lain. Sukakah salah seorang di antara kamu memakan daging saudaranya yang sudah mati? Maka tentulah kamu merasa jijik. Dan bertakwalah kepada Allah. Sesungguhnya Allah Maha Penerima taubat lagi Maha Penyayang.” (QS. Al-Hujurat: 12)

“Barangsiapa yang beriman kepada Allah dan hari akhir maka hendaklah ia berkata yang baik atau diam.” (Shahih, HR. Al-Bukhari dan Muslim dari shahabat Abu Hurairah). []

Kirim RENUNGAN Anda lewat imel ke: islampos@gmail.com, paling banyak dua (2) halaman MS Word. Sertakan biodata singkat dan foto diri. Isi dari OPINI di luar tanggung jawab redaksi Islampos.

Tags: Husnudzan
Share57SendShareTweetShareScan
Advertisements
ADVERTISEMENT
Previous Post

Milad, Natasha Rizky Donasikan 3 Ribu Hijab untuk Korban Gempa Sulteng dan Lombok

Next Post

Sarung, dari mana Asalnya?

Mila

Mila

Terkait Posts

Rahmat Allah, Kebaikan

Saat Engkau Mudah Berbuat Kebaikan

11 Mei 2025
Penghina Nabi, Orang yang Murtad, Hati

Mengapa Hati Menjadi Keras?

10 Mei 2025
Tahajjud, Amalan di Pagi Hari, Shalat Taubat, Renungan, Tahajjud, Shalat Malam

Apakah Engkau Sulit Melakukan Shalat Malam?

9 Mei 2025
Orang yang Lemah dalam Beramal, Sengsara, Amalan, dukun sihir, Usia

Usia, Aku Gunakan untuk Apa?

7 Mei 2025
Please login to join discussion

Tulisan Terbaru

Bahaya Ujub, tanda riya, Penyakit Ain, tanda riya, Hikmah Menjaga Pandangan,Sombong, Ciri Orang Sombong, tanda mata rabun

6 Macam Riya yang Harus Diwaspadai dalam Kehidupan Sehari-hari

Oleh Dini Koswarini
11 Mei 2025
0

Tata Cara Melaksanakan Sa'i, Takbir Idul Adha, Mekkah,Nusantara, Madinah, Abrahah, puasa, 15 Larangan di Bulan Dzulhijjah, adzan

Maksud “Iman Akan Kembali ke Madinah”

Oleh Haura Nurbani
11 Mei 2025
0

Rahmat Allah, Kebaikan

Saat Engkau Mudah Berbuat Kebaikan

Oleh Saad Saefullah
11 Mei 2025
0

Pakistan

Doa Terbaik untuk Muslim Pakistan dan India

Oleh Saad Saefullah
11 Mei 2025
0

Penyebab Suhu di Indonesia

Penyebab Suhu di Indonesia yang Panas Banget, Capai 37 Derajat!

Oleh Dini Koswarini
11 Mei 2025
0

Terpopuler

Bahaya Sarung Bantal yang Jarang Dicuci: Ancaman Tersembunyi di Tempat Tidur

Oleh Yudi
10 Mei 2025
0
bantal

Tidur di atas sarung bantal kotor bisa membuat rambut lebih mudah berminyak, kusam, dan bahkan rontok karena gesekan dan kontaminasi.

Lihat LebihDetails

Penyebab Suhu di Indonesia yang Panas Banget, Capai 37 Derajat!

Oleh Dini Koswarini
11 Mei 2025
0
Penyebab Suhu di Indonesia

Suhu panas ekstrem di Indonesia yang mencapai 37°C disebabkan oleh kombinasi beberapa faktor alami dan global.

Lihat LebihDetails

7 Penyebab Banyak Gadis Sudah Tidak Perawan di Zaman Sekarang

Oleh Yudi
9 Mei 2025
0
perawan

Salah satu fenomena yang sering diperbincangkan adalah banyaknya gadis yang tidak lagi perawan sebelum menikah.

Lihat LebihDetails

Cara Singkat Tulis ‘Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam ﷺ di Microsoft Word, Ini Dia

Oleh Saad Saefullah
19 Oktober 2024
1
Nabi Muhammad Keutamaan Membaca Sholawat, Waktu Terbaik Bershalawat, Sholawat, Ciri Fisik Rasulullah, Wasiat Nabi Sebelum Wafat, Cara Bershalawat yang Benar kepada Nabi, Keistimewaan Rasulullah, Kebiasaan Nabi Muhammad ﷺ, Rasulullah

Selain untuk membuat karakter shalawat tersebut, kita juga bisa membuat lafadz Allah (ﷲ), Muhammad (ﷴ), Basmalah (﷽), Jalla Jalaluhu (ﷻ)...

Lihat LebihDetails

Qailulah, Sunnah Nabi yang Banyak Manfaatnya

Oleh Saad Saefullah
26 Januari 2017
0
Foto: Lifehack

Namun jika tidur siang lebih dari 30 menit, justru malah bisa mendatangkan masalah.

Lihat LebihDetails
Facebook Twitter Youtube Pinterest Telegram

© 2022 islampos - Membuka, Menginspirasi, Free to Share.

Tidak ada Hasil
View All Result
  • Home
  • Beginner
  • Tahukah
  • Sirah
  • Renungan
  • Muslimbiz
    • Muslimtrip
  • Berita
  • Cari

© 2022 islampos - Membuka, Menginspirasi, Free to Share.