• Home
  • Disclaimer
  • Iklan
  • Redaksi
  • Donasi
  • Copyright
Senin, 12 Mei 2025
Islampos
  • Home
  • Beginner
  • Tahukah
  • Sirah
  • Renungan
  • Muslimbiz
    • Muslimtrip
  • Berita
  • Cari
Tidak ada Hasil
View All Result
  • Home
  • Beginner
  • Tahukah
  • Sirah
  • Renungan
  • Muslimbiz
    • Muslimtrip
  • Berita
  • Cari
Tidak ada Hasil
View All Result
Tidak ada Hasil
View All Result
Islampos
Home Dari Anda Renungan

Belajar Luasnya Santun dan Maaf dari Buya Hamka

Oleh Ralda Rizmainun Farlina
8 tahun lalu
in Renungan
Waktu Baca: 3 menit baca
A A
0
dakwah buya hamka

Foto: Radar Pekanbaru

0
BAGIKAN

Oleh: Rohmat Saputra

 

HAJI Abdul malik Karim Amrullah, atau dikenal dengan Buya Hamka, adalah sosok tokoh Indonesia yang memiliki semangat dakwah. Baik dakwah diatas mimbar ataupun diatas kertas. Beliau yang terlahir dari keluarga berpendidikan, memiliki sifat yang sangat terpuji. Khususnya tatkala fitnah menyerang beliau.

Pernah Buya Hamka di fitnah sebagai pengkhianat bangsa yang kemudian menyebabkan beliau tinggal dibalik jeruji besi.

ArtikelTerkait

Saat Engkau Mudah Berbuat Kebaikan

Mengapa Hati Menjadi Keras?

Apakah Engkau Sulit Melakukan Shalat Malam?

Usia, Aku Gunakan untuk Apa?

“Hai Hamka, pengkhianat negara. Menjual NKRI ke Malaysia,” caci orang yang menginterogasi Buya Hamka dengan telapak sepatunya menginjak meja sambil menunjuk-nunjuk ke muka Buya.

Kala itu psikologis Buya, datuk dari Maninjau bergelar doktor (gelar honoris causa) dari Al-Azhar Mesir, di uji dengan sangat berat.

Ditengah menahan amarah, muncul godaan syetan yang seolah membisiki beliau, “Itu lihatlah, ada silet dipinggiran jeruji. Potong saja urat nadimu. Apa gunanya hidup bila kehormatanmu direndahkan.”

Namun Beliau tidak menanggapi godaan syetan tersebut.

Kisah ini ditulis dalam buku beliau berjudul “Tasawuf modern”. Menjelang akhir-akhir hidupnya, beliau membaca buku tersebut untuk mengenang betapa sakitnya perlakuan ketika di penjara.

Pernah Buya sakitnya makin parah ketika berada di rumah sakit, akhirnya beliau dipindahkan ke rumah sakit hadiah dari Rusia di Jakarta. Namanya rumah sakit “persahabatan”.

Setelah beliau sehat dan sedang duduk di rumah, ada seseorang datang membawa surat dari pemerintah.

Isi suratnya “Kalau aku mati nanti, tolong yang menyolatkan jenazahku adalah Hamka.”

Advertisements

Ternyata orang yang menyiksa dan memenjarakan Buya hamka selama 4 tahun itu, akhirnya mati. Dan setelah mati justru ia ingin disholati oleh orang yang telah disiksanya. Namun Buya tetap mensholatinya. Alangkah lembutnya hati Buya Hamka. Begitu mudah meredam amarah dan memilih untuk memaafkan orang yang menyakitinya.

Muncul fitnah lain yang tersebar diseluruh Indonesia, bahwa Buya Hamka seorang plagiator. Dituduh novel karyanya (Tenggelamnya Kapal Vander Wich)  diambil dari sastrawan Mesir, Manfaluthi.  Fitnah itu menjadi headline dan disebar oleh Harian Lekra (Lembaga Kebudayaan Rakyat). Hamka difitnah oleh seorang bernama Pramoedya Ananta Toer.

Kata salah seorang sastrawan Indonesia, Taufik Ismail, buku-buku Buya Hamka dibakar oleh Lekra.

Sikap Sang Buya terhadap fitnah murahan itu ditanggapi dengan diam. Tidak ada pembelaan dari beliau. Justru pembelaan muncul dari para sastrawan saat itu.

Seiring berjalannya waktu fitnah itu hilang. Selanjutnya PKI tumbang dan NKRI tetap utuh. Tak lama kemudian datang seorang wanita bermata sipit bersama sang suami yang diketahui merupakan seorang mualaf kepada Buya Hamka.

Melihat kedatangan orang yang cukup asing, beliau bertanya, “Kamu siapa?”

Wanita itu menjawab, “Saya datang disuruh ayah saya kemari, supaya suami saya bisa belajar Islam kepada Buya”.

“Siapa nama ayah kamu?” Tanya Buya lagi.

“Pramoedya Ananta Toer” Jawab wanita itu.

Buya tidak menaruh dendam terhadap keluarganya. Beliau kemudian bersedia mengajar mantu Pramoedya sampai betul-betul paham Islam. Seorang yang dulunya memfitnah Hamka, malah saat itu anak mantunya belajar Islam kepada Buya. Bisa jadi hal itu sebagai bentuk permohonan maaf, karena dulu telah membuat isu dan fitnah yang tidak jelas kebenarannya.

Dua kisah Buya Hamka diatas adalah cerminan hati seorang Ahli ilmu. Allah telah satukan dalam diri beliau antara ilmu dan hilm (adab). Dua anugerah tersebut jarang bersatu dalam seseorang. Kadang orang memiliki banyak ilmu tapi tidak berakhlak. Dan kadang ada orang yang memiliki akhlak baik tapi tidak berilmu.

Hati manusia biasa tentu memberontak bila menghadapi dua fitnah diatas. Bila fitnah itu menimpa kita, tentu tidak mau mensholati mayit dari orang yang menyiksa dan memenjara kita hingga 4 tahun. Dan bisa jadi kita juga memutus komunikasi bagi keluarga orang yang sudah memfitnah dengan keji.

Tapi itulah cerminan akhlak sang Buya. Sikap lembut dan pemaaf yang dicontohkan Nabi, beliau aplikasikan dalam kehidupan sehari-hari. Selama itu bukan menghina Islam dan menginjak kehormatan kaum muslimin, pintu maaf selalu terbuka dari beliau. []

(Kisahnya sebagaimana yang dituturkan oleh Ust. Abdussomad Lc. MA.)

Tags: BuyahamkaMaafUlama
Share13828SendShareTweetShareScan
Advertisements
ADVERTISEMENT
Previous Post

Hari Jum’at Itu Istimewa

Next Post

Siapakah Dzulqarnain?

Ralda Rizmainun Farlina

Ralda Rizmainun Farlina

Terkait Posts

Rahmat Allah, Kebaikan

Saat Engkau Mudah Berbuat Kebaikan

11 Mei 2025
Penghina Nabi, Orang yang Murtad, Hati

Mengapa Hati Menjadi Keras?

10 Mei 2025
Tahajjud, Amalan di Pagi Hari, Shalat Taubat, Renungan, Tahajjud, Shalat Malam

Apakah Engkau Sulit Melakukan Shalat Malam?

9 Mei 2025
Orang yang Lemah dalam Beramal, Sengsara, Amalan, dukun sihir, Usia

Usia, Aku Gunakan untuk Apa?

7 Mei 2025
Please login to join discussion

Tulisan Terbaru

Bahaya Ujub, tanda riya, Penyakit Ain, tanda riya, Hikmah Menjaga Pandangan,Sombong, Ciri Orang Sombong, tanda mata rabun

6 Macam Riya yang Harus Diwaspadai dalam Kehidupan Sehari-hari

Oleh Dini Koswarini
11 Mei 2025
0

Tata Cara Melaksanakan Sa'i, Takbir Idul Adha, Mekkah,Nusantara, Madinah, Abrahah, puasa, 15 Larangan di Bulan Dzulhijjah, adzan

Maksud “Iman Akan Kembali ke Madinah”

Oleh Haura Nurbani
11 Mei 2025
0

Rahmat Allah, Kebaikan

Saat Engkau Mudah Berbuat Kebaikan

Oleh Saad Saefullah
11 Mei 2025
0

Pakistan

Doa Terbaik untuk Muslim Pakistan dan India

Oleh Saad Saefullah
11 Mei 2025
0

Penyebab Suhu di Indonesia

Penyebab Suhu di Indonesia yang Panas Banget, Capai 37 Derajat!

Oleh Dini Koswarini
11 Mei 2025
0

Terpopuler

Bahaya Sarung Bantal yang Jarang Dicuci: Ancaman Tersembunyi di Tempat Tidur

Oleh Yudi
10 Mei 2025
0
bantal

Tidur di atas sarung bantal kotor bisa membuat rambut lebih mudah berminyak, kusam, dan bahkan rontok karena gesekan dan kontaminasi.

Lihat LebihDetails

Penyebab Suhu di Indonesia yang Panas Banget, Capai 37 Derajat!

Oleh Dini Koswarini
11 Mei 2025
0
Penyebab Suhu di Indonesia

Suhu panas ekstrem di Indonesia yang mencapai 37°C disebabkan oleh kombinasi beberapa faktor alami dan global.

Lihat LebihDetails

7 Penyebab Banyak Gadis Sudah Tidak Perawan di Zaman Sekarang

Oleh Yudi
9 Mei 2025
0
perawan

Salah satu fenomena yang sering diperbincangkan adalah banyaknya gadis yang tidak lagi perawan sebelum menikah.

Lihat LebihDetails

Qailulah, Sunnah Nabi yang Banyak Manfaatnya

Oleh Saad Saefullah
26 Januari 2017
0
Foto: Lifehack

Namun jika tidur siang lebih dari 30 menit, justru malah bisa mendatangkan masalah.

Lihat LebihDetails

Cara Singkat Tulis ‘Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam ﷺ di Microsoft Word, Ini Dia

Oleh Saad Saefullah
19 Oktober 2024
1
Nabi Muhammad Keutamaan Membaca Sholawat, Waktu Terbaik Bershalawat, Sholawat, Ciri Fisik Rasulullah, Wasiat Nabi Sebelum Wafat, Cara Bershalawat yang Benar kepada Nabi, Keistimewaan Rasulullah, Kebiasaan Nabi Muhammad ﷺ, Rasulullah

Selain untuk membuat karakter shalawat tersebut, kita juga bisa membuat lafadz Allah (ﷲ), Muhammad (ﷴ), Basmalah (﷽), Jalla Jalaluhu (ﷻ)...

Lihat LebihDetails
Facebook Twitter Youtube Pinterest Telegram

© 2022 islampos - Membuka, Menginspirasi, Free to Share.

Tidak ada Hasil
View All Result
  • Home
  • Beginner
  • Tahukah
  • Sirah
  • Renungan
  • Muslimbiz
    • Muslimtrip
  • Berita
  • Cari

© 2022 islampos - Membuka, Menginspirasi, Free to Share.