SEDEKAH berasal dari kata shadaqa yang artinya benar. Sedekah adalah pemberian seorang muslim kepada orang lain yang membutuhkan secara sukarela tanpa adanya persyaratan tertentu dan semata-mata dilakukan karena-Nya.
Dari penjelasan diatas, korelasi arti sedekah secara harfiah dan makna sedekah sendiri dipahami sebagai bukti kebenaran iman melalui suatu amalan. Bahkan sedekah adalah suatu hal yang bisa mendatangkan rezeki seperti yang dijelaskan dalam sabda Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wasallamاِسْتَنْزِلُوا الرِّزْقَ بِالصَدَقَةِ
Artinya : “Turunkanlah (datangkanlah) rezkimu (dari Allah) dengan mengeluarkan sedekah” (HR. Baihaki).
Selain itu sedekah juga bisa menjadi penolong di hari akhir kelak, seperti yang tergambar dalam hadits berikut
ظِلُّ الْمُؤْمِنِ يَوْمَ الْقِيَامَةِ صَدَقَتُهُ
Artinya : “Naungan bagi seorang mu’min pada hari kiamat adalah sedekahnya” (HR. Ahmad).
Dalam bersedekah tidak perlulah menggunakan segala sesuatu yang berbentuk materi, karena sedekah bisa dilakukan dengan segala bentuk amalan kebaikan.
Lalu apa korelasi antara sedekah dan kebiasaan dari lebah?
Sebelum menjawab pertanyaan tersebut, perlulah kita pahami mengenai binatang istimewa yang satu ini. Dijelaskan dalam Qs. An-Nahl ayat 69 bahwa lebah adalah binatang yang mengeluarkan manfaat
ثُمَّ كُلِي مِنْ كُلِّ الثَّمَرَاتِ فَاسْلُكِي سُبُلَ رَبِّكِ ذُلُلًا ۚ يَخْرُجُ مِنْ بُطُونِهَا شَرَابٌ مُخْتَلِفٌ أَلْوَانُهُ فِيهِ شِفَاءٌ لِلنَّاسِ ۗ إِنَّ فِي ذَٰلِكَ لَآيَةً لِقَوْمٍ يَتَفَكَّرُونَ
Artinya : “kemudian makanlah dari tiap-tiap (macam) buah-buahan dan tempuhlah jalan Tuhanmu yang telah dimudahkan (bagimu). Dari perut lebah itu ke luar minuman (madu) yang bermacam-macam warnanya, di dalamnya terdapat obat yang menyembuhkan bagi manusia. Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar terdapat tanda (kebesaran Tuhan) bagi orang-orang yang memikirkan.” (Qs. An-Nahl : 69 )
Dari ayat diatas dan mengacu pada ilmu pengetahuan tentang hewan. Kita bisa memahami bahwa lebah notabene memakan nektar (madu) dari sari bunga. Dari proses tersebut, Lebah hanya menyerap sedikit dari nektar yang dikonsumsinya. Kemudian lebah mengeluarkannya sisanya sebagai sesuatu yang kaya manfaat (madu).
Korelasi sedekah dengan kebiasaan lebah ini diibaratkan, orang yang bekerja keras mendapatkan upah yang besar, namun hanya sebagian kecil yang diambilnya. Kemudian sisa penghasilannya diberikan kepada orang lain untuk dimanfaatkan bagi orang-orang yang membutuhkan.
Dari contoh kecil diatas, sudah selayaknya kebiasaan lebah ini bisa kita aplikasikan, mengingat binatang yang satu ini memang memiliki keistimewaan seperti yang diungkapkan dalam hadits yang diriwayatkan Ahmad ini
عَبْدُ اللهِ بنُ عَمْرِ وَبْنِ الْعَاصِ اَنَّهُ سَمِعَا رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ اِنَّ مَثَلَ الْمُؤَمِنِ لَكَمَثَلِ النَّحْلَةِ اَكَلَتْ طَيْبًا وَوَضَعَتْ طَيْبًا وَوَقَعَتْ فَلَمْ تُكْسَرْ وَلَمْ تُفْسَدْ
(رواه احمد فى المسند, مسند المكثرين من الصحابة, مسند عبد الله بن عمر و بن العاص)
Artinya : “Dari Abdullah bin Amru bin Ash bahwa ia mendengar Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Sesungguhnya perumpamaan seorang mukmin seperti lebah. Dia memakan yang baik dan mengeluarkan yang baik, hinggap namun tidak memecah dan merusak.” (HR. Ahmad)
Meskipun dalam hal berbagi/sedekah terkadang sulit untuk dijalani, karena sejatinya manusia akan selalu merasa kekurangan dalam hal apapun. Namun, apa yang diajarkan oleh lebah setidaknya bisa memberi semangat pada kita bahwasannya, memberi lebih dari apa yang kita miliki bukan sesuatu yang salah apalagi merugikan. Terlebih jika pemberian itu bisa bermanfaat untuk orang banyak. []
Sumber:Hijaz[dot]id