VENEZUELA–Mata uang di Venezuela makin tak bernilai akibat hiperinflasi. Karena itu warga Venezuela mulai menggunakan rokok dan barter barang lain untuk membeli bensin untuk kendaraan mereka. Negara Amerika Selatan yang berpenduduk sekitar 30 juta jiwa ini dicengkeram oleh krisis ekonomi dan politik yang semakin dalam.
Pengendara di Venezuela telah lama menikmati bensin termurah di dunia, dengan bahan bakar yang sangat disubsidi. Tetapi ekonomi berantakan sehingga pengemudi sekarang membayar untuk mengisi dengan sedikit makanan, permen atau hanya sebatang rokok.
BACA JUGA: Wah, Pesawat Misterius Rusia Angkut 20 Ton Emas dari Venezuela?
Barter mulai dilakukan di pom bensin karena hiperinflasi membuat mata uang kertas Venezuela, bolivar, sulit ditemukan dan membuat beberapa denominasi sama sekali tidak berharga, sehingga tidak ada yang akan menerimanya.
Tanpa uang tunai di dompet mereka, pengemudi seringkali menyerahkan sekantong beras, minyak goreng, atau apa pun yang diterima petugas pom bensin, menurut laporan New York Times, (28/10/2019).
“Anda bisa membayar dengan rokok. Bukan rahasia bagi siapa pun bahwa itu (mata uang Bolivar) tidak ada artinya,” kata Orlando Molina, ketika mengisi bensin.
Bensin sangat murah sampai-sampai petugas stasiun tidak tahu harganya. Pengemudi-pengangkut tangan kosong dilambaikan tangan, tidak membayar apa-apa.
BACA JUGA: Venezuela Minta Turki Bangun Masjid di Caracas
Sistem barter ini, walaupun mungkin membuat iri pengemudi yang kekurangan uang di luar negeri, hanyalah gejala lain dari kekacauan di Venezuela.
Lebih dari 4 juta warga Venezuela telah melarikan diri dari negara itu dalam beberapa tahun terakhir, untuk meloloskan diri dari upah rendah, rumah sakit yang rusak, layanan dasar yang terbengkalai dan kurangnya keamanan.
IMF mengatakan inflasi diperkirakan akan mencapai 200.000 persen tahun ini. []
SUMBER: TEMPO