PALESTINA–Sebanyak 2.000 unit perumahan di Jalur Gaza telah hancur total sejak agresi Israel pada musim panas tahun 2014 lalu. Keterangan ini disampaikan oleh Jamal Khudhri, ketua Komite Rakyat untuk Melawan Blokade, Selasa (24/9/2019).
Jamal Khudhri mengatakan bahwa unit-unit perumahan ini belum dibangun kembali meskipun sudah lewat lima tahun sejak akhir agresi akiabat kurangnya dana. Dia menegaskan bahwa rekonstruksi adalah tuntutan moral, kemanusiaan dan hukum, terutama karena ribuan keluarga korban agresi Israel masih terlantar dan mengungsi.
BACA JUGA:Â Â Warga di 30 Kompleks Perumahan Palestina Hidup Tanpa Sumber Air
Dalam Konferensi Rekonstruksi Gaza yang digelar di Kairo, Mesir, Selasa kemarin, Khudhri mengimbau kepada para donor untuk memenuhi komitmen keuangan mereka kepada para pemilik rumah yang hancur total dan belum dibangun sama sekali.
Dia juga meminta para sponsor konferensi, Mesir dan Norwegia, untuk mengambil langkah-langkah praktis untuk mengakhiri penderitaan keluarga-keluarga korban yang terkena dampak agresi Israel dengan meminta para donor agar memenuhi komitmen mereka.
“Jalur Gaza mengalami tragedi blokade dan agresi. Para pemilik rumah-rumah yang hancur mengalami krisis hidup dengan berpindah-pindah dan mengungsi dari rumah mereka, ditambah dengan derita blokade, agresi dan situasi ekonomi yang sulit,” ungkap Jamal Khudri.
BACA JUGA:Â Tentara Israel Sapu Rata Lahan Warga Palestina Seluas 145.000 Meter Persegi
“Gaza dalam keadaan runtuh total dan belum pernah terjadi sebelumnya dalam hal kemanusiaan, kehidupan dan ekonomi. Karena itu intervensi cepat untuk membangun kembali apa yang dihancurkan oleh agresi Israel adalah bagian dari solusi beberapa krisis yang semakin memburuk,” tambahnya. []
SUMBER: PALINFO