SAAT mendengar nama Firaun, umat Islam biasanya langsung teringat dengan sosok raja kafir yang zalim di zaman Nabi Musa. Namun, pemahaman tersebut ternyata keliru. Tidak semua Firaun itu berarti kafir.
Hal ini dijelaskan oleh Anggota Dewan Tertinggi Urusan Islam Mesir, Syekh Khalid al-Jundi. Beliau menjelaskan, tidak semua Firaun kafir, karena beberapa di antaranya ada yang taat kepada Allah SWT.
BACA JUGA: Hubungan Haman dan Bangunan Mesir Kuno di Zaman Firaun
“Ini menunjukkan bahwa Firaun seperti zaman kita sekarang, di mana sebagian ada yang beriman dan sebagian lagi yang kafir,” jelas Syekh Al-Jundi.
Syekh Al-Jundi melanjutkan, di setiap zaman, tentu ada golongan yang mukmin dan kafir. Allah SWT berfirman:
وَقَالَ رَجُلٌ مُؤْمِنٌ مِنْ آَلِ فِرْعَوْنَ يَكْتُمُ إِيمَانَهُ أَتَقْتُلُونَ رَجُلًا أَنْ يَقُولَ رَبِّيَ اللَّهُ وَقَدْ جَاءَكُمْ بِالْبَيِّنَاتِ مِنْ رَبِّكُمْ وَإِنْ يَكُ كَاذِبًا فَعَلَيْهِ كَذِبُهُ وَإِنْ يَكُ صَادِقًا يُصِبْكُمْ بَعْضُ الَّذِي يَعِدُكُمْ إِنَّ اللَّهَ لَا يَهْدِي مَنْ هُوَ مُسْرِفٌ كَذَّابٌ
“Dan seseorang yang beriman di antara keluarga Fir‘aun yang menyembunyikan imannya berkata, “Apakah kamu akan membunuh seseorang karena dia berkata, “Tuhanku adalah Allah,” padahal sungguh, dia telah datang kepadamu dengan membawa bukti-bukti yang nyata dari Tuhanmu.
Dan jika dia seorang pendusta maka dialah yang akan menanggung (dosa) dustanya itu; dan jika dia seorang yang benar, nis-caya sebagian (bencana) yang diancamkannya kepadamu akan menimpamu. Sesungguhnya Allah tidak memberi petunjuk kepada orang yang melampaui batas dan pendusta.” (QS Ghafir: 28)
Al-Jundi kemudian mengungkapkan bahwa Alquran pun mengabadikan seseorang yang beriman yang berasal dari keluarga Firaun, yaitu antara lain adalah Asiya, istri Firaun.
BACA JUGA: Akhir Kisah Penyisir Rambut Putri Firaun
Asiya termasuk empat perempuan semesta yang diridhai, setelah Maryam putri Imran. Dua halaman Alquran membicarakan orang tersebut yang telah bersaksi lebih dari sekali dengan keimanan yang mantap.
Termasuk juga para penyihir yang bersujud dan berkata, “Percayalah kepada Tuhan semesta alam, Tuhan Musa dan Harun, yang meskipun mereka disiksa dengan kejam, mereka tidak melepaskan iman mereka.” []
SUMBER: MASRAWY