Assalamua’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh, Ustadz, saya mau bertanya tentang masalah gaib. Ceritanya sekitar 3 bulan yang lalu, saya kedatangan tamu yaitu teman kerja saya beserta teman-temannya. Tiba-tiba teman saya itu berkata bahwa di rumah saya ada jinnya. Pertanyaannya apakah betul di rumah saya itu ada jinnya? Dan bagaimana bisa teman saya itu mengatakan demikian? Mohon penjelasannya.
MAYA 081318065xxx
Wa’alaikumsalam Warahmatullahi Wabarakatuh.
IBU Maya, memang bila kita membincangkan tentang dunia gaib tidak akan ada habisnya dan sangat menarik untuk dikaji. Bila kita menjawab dengan pandangan agama kita yaitu Islam, sebetulnya jin itu memang ada di mana-mana hanya tidak terlihat—namanya juga gaib. Jin juga ada beberapa jenis.
1. Jin yang mampu terbang
Jin ini mempunyai kemampuan dan kinerja yang sangat tinggi.Mereka memiliki kemampuan diatas rata-rata jin lainnya sehingga mampu berpindah dari satu tempat ketempat lainnya dengan sangat cepat. Tipe ini dijelaskan dalam hadits dengan ungkapan jenis yang memiliki sayap dan terbang di udara.
Jin yang berkemampuan seperti inilah yang memindahkan singgasana kerajaan ratu bilqis di yaman kebaitul maqdis di palestina dalam sekejap mata pada zaman Nabi Sulaiman. “Aku akan membawa singgasana itu kepadamu sebelum matamu berkedip.’Maka tatkala sulaiman melihat singgasana itu terletak di hadapannya, ia pun berkata, ‘ini termasuk karunia tuhan ku untuk mencoba aku apakah aku bersyukur atau mengingkari. Dan barangsiapa yang bersyukur maka sesungguhnya dia bersyukur untuk dirinya sendiri dan barang siapa yang ingkar, maka sesungguhnya tuhanku maha kaya lagimaha mulia,” (Qs. An-Naml 27:40)
2. Jin yang menetap
Jin yang menetap di tempat tertentu. Tipe ini diungkapkan dalam kalimat jenis ular dan kalajengking. Artinya, jin ini karakternya seperti ular dan kalajengking yang suka menetap di sarangnya.
Sepertihalnya manusia, jin membutuhkan ruang atau tempat. Mereka bisa menyatu dengan tempat tinggal kita, bisa ada di dapur, kamar tidur, atau ruang tamu, tapi bias juga mencari tempat yang jauh dari keramaian manusia.
Ibnu Abbas r.a.dan Ibnu Mas’ud r.a.menjelaskan bahwa Rasulullah saw. Bersabda, “Bangsa jin bertempat tinggal ditempat-tempat kotor dan sampah karenamereka memakan sisa-sisa makanan manusia,” (H.R. Bukharidan Muslim).
Hadits ini menegaskan bahwa kalau rumah kita ingin dijauhi jin, jagalah kebersihannya, karena rumah yang kotor sangat berpeluang dijadikan tempat tinggal jin. Itu sebabnya tidak salah jika ada anggapan pada masyarakat bahwa rumah kosong suka diisi jin. Mengapa? karena rumah kosong biasanya tidak terjaga kebersihannya.
Jin juga bisa tinggal di WC, toilet, atau kamar mandi. Rasulullah saw bersabda: “Sesungguhnya tempat-tempat pembuangan kotoran ini di datangi jin. Karena itu, bilasalah seorang di antara kalian dating kekamar mandi, maka hendak lah dia berdo’a, ‘Allah Hummainnia’udzubikaminalkhubutsiwalkhabaaitsi” (Ya Allah sesungguhnya aku berlindung kepada mu dari jin lelaki dan jin perempuan),” (H.R. Abu Daud, Nasa’I, IbnuMajah, dan Imam Ahmad).
Jin juga tinggal dilubang-lubang. Rasulullah saw. Bersabda, “Janganlah kalian kencing di lubang,” (H.R. Nasa’i). Lalu, ada yang bertanya kepada Qatadah r.a. “Mengapa?” Qatadah menjawab, “Ia adalah tempat tinggal jin,” (H.R. Abu Daud, Nasa’I, dan Imam Ahmad).
3. Jin yang nomaden
Ini adalah tipe jin yang tidak punya tempat yang tetap. Mereka nomaden; berpindah dari satu tempat ketempat lainnya mencari tempat yang dinilai cocok untuk kehidupan mereka. Mereka adalah jin pengembara. Tipe jin ini dijelaskan dalam hadis di atas dengan ungkapan jenis yang berpindah-pindah.
Jadi bisa jadi di rumah—bukan saja rumah Anda, bahkan di setiap rumah—ada jin yang menetap. Allahu alam. []