Bulan Syawal adalah setelah bulan ramadhan yang diantara 12 bulan yang banyak orang melaksanakan Walimatun Nikah. Tahukah anda, sejatinya fenomena tersebut bertolak belakang yang pernah terjadi pada zaman jahiliyah. Orang-orang jahiliyah meyakini bahwa bulan Syawal adalah pantangan untuk menikah.
Nabi Muhammad shallallâhu ‘alaihi wasallam menampik keyakinan tersebut. Sebagai bentuk penolakan beliau justru menikahi Sayyidah ‘Aisyah pada bulan Syawal.
Sayyidah ‘Aisyah radliyallâhu ‘anha berkata: “Rasulullah shallallâhu ‘alaihi wasallam menikahiku pada bulan Syawal dan mengadakan malam pertama pada bulan Syawal. Istri Rasulullah mana yang lebih bentuntung ketimbang diriku di sisi beliau?” (HR Muslim)
Abu Zakariya Yahya bin Syaraf atau lebih dikenal Imam Nawawi dalam al-Minhaj fi Syarhi Shahih Muslimmenjelaskan, Sayyidah Aisyah mengatakan itu untuk menepis keyakinan yang berkembang di masyarakat jahiliyah dan sikap mengada-ada di kalangan awam bahwa makruh menikah, menikahkan, atau berhubungan suami-istri di bulan Syawal.
Kata Imam Nawawi pula:
“Hadits tersebut mengandung anjuran untuk menikahkah, menikahi, dan berhubungan suami-istri pada bulan Syawal. Para ulama syafi’iyah menjadikan hadits ini sebagai dalil terkait anjuran tersebut.” Wallahua’lam Bissowab.
Para pembaca Islampos yang dirahmati oleh Allah SWT, Mudah-mudahan kita semua dapat melaksanakan Sunnah Rasulullah SAW yakni adalah menikah, tentang kapan dan dimanapun itu kita pasrahkan saja kepada Allah SWT. Aamiin Allahumma Aamiin.[]
Sumber:Nu.or.id