GAZA– Syaikh Kamal Al-Khatib, Wakil Gerakan Islam di wilayah Palestina terjajah 1948 mengungkap adanya bahaya serius yang sedang mengancam Masjidil Aqsha selama dua hari masa penutupan setelah terjadi aksi bela Masjidil Aqsha Jum’at lalu.
Dalam wawancara eksklusif dengan Shehab, Syaikh Al-Khatib mengatakan bahwa keputusan cepat menutup Masjidil Aqsha sesudah terjadi aksi dan tanpa terlebih dahulu dibawa ke Dewan Parlemen menunjukkan bahwa sebenarnya Netanyahu telah memiliki rencana-rencana yang sudah disepakati dewan dan hanya tinggal menunggu momentum saja.
“Saya sangat meyakini bahwa ada rencana terselubung dan jauh lebih berbahaya dari kamera pengintai di sekitar Masjidil Aqsha, serta pemasangan detektor logam yaitu penanaman bahan kimia pada dinding dan tiang-tiang Masjidil Aqsha serta Mushalla Al-Marwani sebagai langkah awal untuk merobohkan Masjidil Aqsha sehingga begitu roboh akan terlihat seperti sesuatu yang alami,” tambah Syaikh Al-Khatib.
Ia melanjutkan, “Sebelumnya telah terdeteksi bahwa penjajah telah menanamkan bahan kimia saat melakukan penggalian di bawah Masjidil Aqsha dan bahan kimia ini bereaksi terhadap kelembaban sehingga menimbulkan fragmentasi pada tanah, batu, serta tiang-tiang yang menyebabkannya mudah roboh. Seperti yang sudah kita lihat pada lubang-lubang yang timbul di Masjidil Aqsha.”
Syaikh Al-Khatib menekankan perlu adanya pembahasan tentang hal lain yang lebih berbahaya, yang sedang direncanakan penjajah dan segera melakukan tindakan terhadap hakikat sesungguhnya kenapa penjajah Zionis menutup Masjidil Aqsha dari atas dan bawah tanah selama dua hari terakhir.
Beliau meyakini bahwa penjajah Zionis tidak mungkin main-main ketika mengerahkan ratusan gerombolan serdadunya berpatroli siang malam selama penutupan. Pasti ada sesuatu.
Syaikh Al-Khatib juga mengingatkan bahwa penjajah Zionis tidak peduli dengan hukum dan etika internasional. Oleh karena itu, Kementerian Waqaf Islam perlu membahas serius masalah ini di samping membentuk komite khusus dan profesional dalam bidang keamanan, hukum dan arkeologi untuk melacak semua hal baru dan aneh yang sedang terjadi di Masjidil Aqsha.
Beliau juga menekankan bahwa Jum’at nanti adalah momentum penentu apakah proyek-proyek penjajah akan terwujud atau menemukan kegagalan. Selain itu, menurut dia, pemberlakuan masuk melewati detektor logam bagi jamaah shalat telah menemukan kegagalan dalam menghadapi keteguhan warga Baitul Maqdis dalam melakukan penolakan.
Terakhir beliau menekankan bahwa Jum’at nanti seluruh mata mengawasi dan jangan sampai kehilangan momentum. “Kita harus menaruh perhatian pada setiap titik di Masjidil Aqsha dan melalui kumpulan massa yang bergerak menuju Masjidil Aqsha kita harus memaksa penjajah Zionis agar menyingkirkan detektor logam dan membuka Masjidil Aqsha,” pungkasnya.[]
Sumber:Shehab News Agency/Sahabat Al-Aqsha.