SIAPA yang tak ingin wafat dalam keadaan baik, atau husnus khatimah? Bagi seorang muslim yang mempunyai akal, meninggal dalam keadaan husnul khatimah adalah suatu impian. Karena tak semua muslim bisa mendapatkannya.
Ada sebuah pernyataan yang mungkin sering kita dengar bahwasanya orang yang meninggal di bulan Ramadhan akan husnul khatimah. Benarkah demikian?
Allah SWT mengajarkan prinsip kepada manusia bahwa sebab mereka masuk surga adalah amal. Seringkali Allah menyebut penjelasan, kalian masuk surga karena amal yang kalian kerjakan.
BACA JUGA: Husnul Khatimah atau Khusnul Khatimah?
Diantaranya, Firman Allah,
“Itulah surga yang diberikan kepada kalian disebabkan amal yang telah kalian kerjakan.” (QS. az-Zukhruf: 72)
Allah juga berfirman, “Mereka dipanggil, “ltulah surga yang diberikan kepadamu, disebabkan apa yang dahulu kamu kerjakan.” (QS. al-A’raf: 43).
Dan masih banyak ayat yang semisal dengan ini. Karena itu, waktu yang mulia maupun tempat yang mulia, tidak bisa menyebabkan penghuninya jadi mulia. Dulu Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam mempersaudarakan antara Abu Darda dengan Salman al-Farisi Radhiyallahu ‘anhuma. Sehingga keduanya ibarat keluarga dekat.
Imam Malik membawakan riwayat dari Yahya bin Said, bahwa Abu Darda pernah menulis surat kepada Salman, yang isinya meminta Salman untuk pindah dan tinggal di tanah yang disucikan (negeri Syam).
Kemudian Salman membalas surat ini dengan mengatakan, “Sesungguhnya tanah suci itu tidak mensucikan siapapun. Yang bisa mensucikan seseorang adalah amalnya.” (al-Muwatha’, Imam Malik, no. 1464).
Dulu Mekah dihuni orang musyrikin. Ketika mereka tinggal di sana, bukan berarti mereka menjadi lebih suci. Dan ketika mati menjadi husnul khotimah.
Yang meninggal di bulan Ramadhan, tidak semuanya orang baik. Ada juga orang jahat yang meninggal di bulan berkah tersebut. Meskipun demikian, kita tidak menyebut, dia meninggal dengan buruk.
BACA JUGA: Syarat Husnul Khatimah
Beda antara meninggal di bulan Ramadhan dengan meninggal ketika sedang puasa. Karena meninggal dalam kondisi sedang beramal shalih, termasuk husnul khotimah, termasuk meninggal ketika sedang menjalankan ibadah puasa.
Dari Hudzaifah Radhiyallahu ‘anhu, Rasulullahi Shallallahu ‘alaihi wa sallam menjelaskan tentang orang yang meninggal dalam kondisi beramal, “Siapa yang menyatakan Laa ilaaha illallah ikhlas mengharap wajah Allah, dan dia akhiri hidupnya dengan ikrar ini, maka dia masuk surga.
Siapa yang berpuasa dengan ikhlas mengharap wajah Allah, dan dia akhiri hidupnya dengan puasa ini, maka dia masuk surga. Siapa yang sedekah dengan ikhlas mengharap wajah Allah, dan dia akhiri hidupnya dengan sedekah ini, maka dia masuk surga.” (HR. Ahmad 23324 dan dishahihkan Syuaib al-Arnauth). Wallahu a’lam. []
SUMBER: KONSULTASI SYARIAH