SEBAGAI seorang muslim godaan dari setan pastilah selalu ada, tapi ternyata ada benteng perlindungan orang mukmin dari setan yang harus kita ketahui.
Hal ini dimula dari perkataan Ka’ab al-Ahbar, beliau adalah seorang pendeta senior rujukan bangsa Yahudi yang masuk Islam.
Beliau masuk Islam pada masa Khalifah Umar bin Khaththab ra., suatu saat beliau pernah berkata:
“Benteng orang-orang mukmin yang dapat mencegah gangguan setan ada tiga, yaitu masjid, dzikrullah (mengingat Allah) dan membaca Al-Qur’an.”
BACA JUGA: Sering Dibaca oleh Nabi, Inilah Doa Memohon Perlindungan dan Keselamatan
Lantas bagaimana maksud dari ketiga benteng perlindungan orang mukmin dari setan tersebut? Berikut penjelasannya:
1. Benteng Perlindungan Orang Mukmin dari Setan: Masjid
Masjid merupakan salah satu benteng perlindungan seorang mukmin, karena di masjid menjadi tempat berzikir bagi kaum mukmin dan tempat singgah bagi para malaikat.
Masjid juga menjadi tempat untuk sholat, membaca Al-Qur’an, menuntut ilmu dan lain sebagainya. Maka masjid adalah benteng perlindungan seorang muslim yang sangat kuat.
Seorang muslim hendaknya selalu dapat terpaut dengan masjid. Hal ini sebagaimana sabda Rasulullah ﷺ,
“Salah satu golongan yang akan mendapat naungan Allah di hari kiamat kelak adalah seorang hamba yang hatinya selalu terpaut dengan masjid.” (HR. Bukhari dan Muslim).
Tapi di masa sekarang masjid malah terasa sepi dari para jamaah, sepi dari kajian-kajian dan tak jarang membuat syiar Islam menjadi rendah.
Padahal seharusnya seorang mukmin mau untuk menjadikan masjid sebagai tempat bernaung, beribadah dan mengerjakan hal-hal kebaikan.
https://www.youtube.com/watch?v=ns0MrXsWG4E
2. Benteng Perlindungan Orang Mukmin dari Setan: Dzikrullah (Mengingat Allah)
Mengingat Allah merupakan suatu perintah yang sering kali mukmin sepelekan bahkan tinggalkan.
Padahal Allah SWT telah berfirman di dalam Al-Qur’an:
“Hai orang-orang yang beriman, berdzikirlah (dengan menyebut nama) Allah, dengan zikir yang sebanyak-banyaknya.” (QS. Al-Ahzab: 41).
Dengan menyebut nama Allah dan mengingat-Nya maka seorang muslim tidak akan terganggu oleh setan. Karena di hatinya ada Allah dan yakin bahwa Allah sebaik-baiknya pelindung.
Bukan hanya itu, dengan mengingat Allah seorang mukmin pun menjadi lebih peka akan kewajibannya sebagai hamba. Yaitu selalu mengingat dan melaksanakan perintah Allah dan juga menjauhi larangan-Nya.
Bahkan berzikir dapat menenteramkan hati, menjadi penghapus doa, dijanjikan surga dan dijauhkan dari setan.
Hal ini tertera dalam QS. Al-Imran: 176,
“Sesungguhnya mereka adalah setan yang menakut-nakuti (kamu) dengan teman-teman setianya, karena itu janganlah takut kepada mereka, tetapi takutlah kepada-Ku, jika kamu orang-orang beriman.”
Karena setan akan mengganggu seorang mukmin dalam setiap hidupnya, hal ini sesuai dengan janjinya kepada Allah.
Maka berzikirlah untuk terhindar dari rasa takut dan segala gangguannya. Karena dengan berzikir kita akan terus menerus mengingat Allah.
Bahkan setan pun menjadi bersembunyi dan menjauh. Apalagi ketika mendengar kalimat la haula wala quwwata illa billah ( tiada daya dan upaya kecuali dengan kekuatan Allah yang maha tinggi lagi maha agung).
Maka berzikirlah untun benteng perlindungan mukmin dari setan.
BACA JUGA: Agar Tidak Diganggu Setan, Lakukan 6 Amalan Ini
3. Benteng Perlindungan Orang Mukmin dari Setan: Al-Qur’an
Dengan membaca Al-Qur’an setan pun akan bersembunyi dan menjauh, terutama jika dibacakan ayat kursi.
Sebagai contoh, kita bisa membaca ayat kursi setelah sholat, karena Allah akan menjaga seorang mukmin dari godaan setan.
Bahkan bukan hanya dari godaan setan, seorang mukmin pun akan terlindungi dari kejahatan manusia, hal negatif dan mendapatkan perlindungan untuk keluarga serta harta benda.
Allah berfirman dalam QS. Ar-Rad: 28,
“(Yaitu) orang-orang yang beriman dan hati mereka menjadi tenteram dengan mengingat Allah. Ingatlah, hanya dengan mengingat Allahlah hati menjadi tenteram.” (QS. Ar-Rad:28).
Itulah tiga benteng perlindungan orang mungkin dari setan. Mudah-mudahan kita bisa selalu mengamalkan ketiga hal di atas.
Jangan sampai kita enggan mendekati diri pada Allah dan terbuai oleh tipu daya setan yang melalaikan. []
SUMBER: Nasha ‘ih al-‘ibad fi Bayani Alfahzi al-Munabbihat’ala Isti’dad Li Yaum al-Ma’ad | Oleh: Syekh Nawawi al-batani | Penerjemah: Fuad Saifudin Nur | WALIPUSTAKA | 2016