AMERIKA SERIKAT—Amerika Serikat (AS) dan Uni Eropa dilaporkan tengah berupaya untuk membentuk “front persatuan” melawan Cina yang berpotensi berkembang pesat saat ini. Keterangan ini disampaikan oleh pembantu ekonomi utama Presiden Donald Trump, Jumat (3/8/2018).
“Kami datang bersama dengan Uni Eropa untuk membuat kesepakatan, maka kami akan memiliki front persatuan melawan Cina,” kata Direktur Dewan Ekonomi Nasional Larry Kudlow kepada Fox Business News.
BACA JUGA: Pejabat CIA: Cina Ingin jadi Negara Adidaya
“Saya kira sebagian tim perdagangan kami akan memberitahu Anda bahwa kami bergerak mendekati Meksiko. Ini menyatukan NAFTA dan AS, Eropa, Australia, Jepang. Tiongkok semakin terisolasi dengan ekonomi yang lemah,” katanya. “Tiongkok tahu apa yang kami minta, mereka hanya belum membuat tanggapan memuaskan.”
Deklarasi ini muncul di tengah konflik perdagangan AS-Sino.
Tiongkok mengumumkan pada Jumat lalu bahwa pihaknya berencana memberlakukan tarif hingga 25 persen untuk setiap USD60 miliar barang AS, seiring perdagangan antara dua ekonomi terbesar dunia itu terus berlanjut.
BACA JUGA: Trump Bebankan Tarif 25% untuk Barang-barang Produksi Asal Cina
“Orang Tiongkok sebaiknya tidak meremehkan ketetapan Presiden Trump untuk menindaklanjuti dan mencari nol tarif dan hambatan non-tarif, dan subsidi dan reformasi besar dalam pencurian IP dan alih paksa teknologi,” kata Kudlow mengingatkan, mengacu pada hak milik intelektual. “Hal-hal ini yang kami tanyakan kepada mereka pada sejumlah pertemuan.”
Hubungan perdagangan AS-Cina diperkirakan mencapai USD650 miliar setiap tahun. []
SUMBER: ANADOLU