UNTUK Anda yang sering membaca atau menghafalnya, ada bentuk syafaat Al-Quran di akhirat kelak. Apa saja?
“Bacalah Alquran, maka sesungguhnya ia akan datang di hari kiamat memberi syafaat kepada pembacanya.” (HR Imam Muslim)
HADITS di atas memerintahkan agar menjadikan Al-Quran sebagai bacaan utama harian kita. Kelak Al-Quran akan menjadi sahabat di akhirat jika kita sudah membersamainya sejak di dunia.
Jika kita menjaga kelestariannya dengan membaca dan berpegang teguh pada isi kandungannya, niscaya Al-Quran akan menjaga kita dengan memberikan syafaat/pertolongan di akhirat kelak.
Kalimat “Bacalah Al-Quran” dapat dipahami perintah membaca secara tekstual maupun perintah tadabbur isi kandungannya. Mayoritas ulama memahami perintah ini dengan membaca secara tekstual secara istiqamah setiap hari berdasarkan hadits-hadits tentang keutamaan membaca Al-Quran.
Salah satunya sabda Rasulullah ﷺ dari Anas bin Malik RA, “Barangsiapa yang membaca Al-Quran siang atau malam 50 ayat niscaya tidak tergolong orang-orang yang melalaikan (Al-Quran), dan barangsiapa yang membaca Al-Quran 100 ayat niscaya tergolong orang yang taat, dan barangsiapa yang membaca Alquran 200 ayat niscaya Al-Quran tidak akan menghujatnya pada hari kiamat.” (HR. Ibnu Sinni)
BACA JUGA: Cara Rasulullah SAW Membaca Al-Quran
Kalimat “memberi syafaat kepada pembacanya” menunjukkan kehadiran Al-Quran pada hari kiamat sebagai sahabat sejati pembacanya dengan tampil sebagai pemberi syafaat.
Pada hari itu, Al-Quran akan tampil mengawal sahabatnya meniti jalan menuju surga. Syekh Abdul Fattah al-Qadi menjelaskan bahwa syafaat Al-Quran berbeda dengan syafaat lainnya di hari kiamat.
Syafaat Al-Quran mencegah seseorang jatuh dalam kobaran api neraka, sedangkan syafaat yang lain mengangkat dan menyelamatkan seseorang dari kobaran api neraka.
Artinya seorang yang mendapatkan syafaat Al-Quran, ia akan tercegah dan tidak sampai jatuh dalam kobaran api neraka meskipun ia divonis sebagai penghuni neraka. Sementara orang yang mendapatkan syafaat selain Al-Quran, maka ia diangkat dari dalam kobaran neraka setelah merasakan panasnya api neraka.
Berikut ini beberapa bentuk syafaat Al-Quran di akhirat bagi orang sahabat karibnya di dunia, yaitu:
Bentuk Syafaat Al-Quran di Akhirat; Penentu derajat surga
Ayat-ayat Al-Quran ibarat anak-anak tangga yang akan mengantarkan pembacanya kepada tangga tertinggi di sisi Allah SWT.
Keindahan suara bacaan Al-Quran di dunia akan mengusik perhatian Allah SWT dan memunculkan kerinduan untuk mendengarkan kembali di surga. Inilah yang menjadikan Allah SWT memerintahkan pembaca Al-Quran untuk naik ke tangga kemuliaan hingga mencapai anak tangga sesuai dengan akhir ayat yang dibaca di dunia.
Semakin bertambah ayat yang dibaca, semakin tinggi pula anak-anak tangga kemuliaan yang dinaiki.
Rasulullah ﷺ bersabda: “Dikatakan kepada sahabat Al-Quran, ‘Bacalah, naiklah, bacalah dengan tartil sebagaimana engkau membaca dengan tartil di dunia, karena sesungguhnya derajatmu (di surga) menurut akhir ayat yang engkau baca.”
Bentuk Syafaat Al-Quran di Akhirat; menjadi tameng dari siksa kubur
Dalam sebuah riwayat, Amru bin Murrah menjelaskan Al-Quran akan melindungi pembacanya dari siksa kubur. Diriwayatkan, jika manusia masuk ke dalam kubur kemudian muncul semburan api sebagai siksa kubur yang akan melumatnya dari berbagai arah, maka Alquran datang untuk menyelamatkan.
“Jika manusia masuk ke dalam kubur, tiba-tiba keluar semburan api dari arah kepalanya, lalu Al-Quran datang untuk menghalanginya. Kemudian api itu keluar dari arah kakinya, lalu datanglah Alquran untuk menghalanginya. Kemudian keluar dari samping kanannya, lalu datanglah Al-Quran untuk menghalanginya. Lalu keluar dari sampai kirinya, maka datanglah Al-Quran untuk menghalanginya. Lalu api itu bertanya: Mengapa engkau berbuat demikian, demi Allah ia tidak pernah berbuat untukmu? Lalu Al-Quran berkata, “Bukankah dahulu aku berada di mulutnya.” Maka Al-Quran tak henti-hentinya melakukan pembelaan untuk menyelamatkan sahabatnya.
Bentuk Syafaat Al-Quran di Akhirat; Memberi Syafaat 10 Anggota Keluarga
Di antara syafaat Al-Quran, setiap orang yang berusaha menjaga kebersamaan dengan Al-Quran akan memberikan pengaruh positif bagi 10 (sepuluh) anggota keluarganya yang muslim meskipun telah divonis menjadi penghuni neraka.
Dari Ali bin Abi Thalib RA, Rasulullah ﷺ bersabda, “Siapa saja yang membaca Al-Quran, lalu ia menghafalnya dan menjaganya niscaya Allah akan memasukkannya ke dalam surga, dan menjadikannya dapat memberikan syafaat kepada 10 orang dari kalangan keluarganya meskipun semua telah ditetapkan masuk ke neraka.” (HR. Tirmidzi dan Ibnu Majah)
Bentuk Syafaat Al-Quran di Akhirat; Mahkota bagi orangtua
Orangtua memiliki kewajiban terhadap anak-anaknya antara lain mengenalkan Allah dan Rasul-Nya, serta mengajarkan Al-Quran. Bagi orangtua yang memiliki kepandaian membaca Al-Quran wajib mengajarkannya kepada anak-anaknya dan membimbingnya bersahabat dengan Al-Quran .
Namun, bagi orangtua yang tidak mahir atau tidak mampu membaca Al-Quran wajib menitipkan anak-anaknya kepada lembaga pendidikan yang menyelenggarakan pembelajaran baca tulis Al-Quran. Karena mengenalkan Al-Quran adalah kewajiban yang mutlak dipenuhi oleh setiap orangtua.
BACA JUGA: Dahsyatnya Terapi Alquran untuk Sembuhkan Penyakit Hati
Bagi orang tua yang berhasil mendidik anak-anak cinta Al-Quran dengan mendawwamkan tilawah setiap hari atau menjadi penghafal Al-Quran, maka Allah SWT memberikan penghargaan di surga berupa disematkan mahkota yang bersinar terang bagaikan sinar matahari.
Rasulullah ﷺ bersabda: “Siapa saja yang membaca Al-Quran, mengajarkannya, mengamalkan (kandungan)nya, niscaya di hari Kiamat kedua orangtuanya disematkan mahkota dari cahaya yang bersinar seperti sinar matahari, dan dipakaikan perhiasan yang belum dipakai keduanya di dunia, lalu keduanya berkata: Mengapa kami dipakaikan seperti ini, lalu diseru: Lantaran anak kalian bersahabat dengan Al-Quran.”
Dari uraian singkat ini dapat dipahami bahwa syafaat Al-Quran pada hari kiamat adalah nyata dan tidak terbantahkan.
Untuk mendapatkan syafaat Al-Quran, seseorang harus memiliki hati yang terikat kuat dengan Al-Quran, menjadikan Al-Quran sebagai bacaan utama dan berpegang teguh isi kandungannya.
Tapi jika Al-Quran hanya dijadikan sebagai penghias dinding, mahar pernikahan, atau pelengkap aksesoris rumah tanpa membacanya dan mengamalkan isi kandungannya, maka Alquran akan menarik pemilik mushaf ke dalam kobaran api neraka.
Oleh karena itu, marilah kita memotivasi diri untuk istiqamah membaca Al-Quran setiap hari baik di rumah, tempat kerja, masjid/mushalla, maupun tempat-tempat baik lainnya. Janganlan hari-hari berlalu tanpa membaca Al-Quran. []
SUMBER: KEMENAG.GO.ID | Disarikan dari tulisan H. Subhan Nur, Lc, M.Ag