BEPERGIAN merupakan sarana untuk menghindari sesuatu yang dibenci, atau mendatangi sesuatu yang dicintai.
Bepergian diperbolehkan karena adanya suatu alasan yang jelas.
Seperti, pergi karena ada suatu bencana duniawi, menghindari penyakit wabah, atau menghindari fitnah dan pertengkaran. Bisa juga karena menjauhi kekuasaan, dan kedudukan.
Salah satu jenis bepergian yang diperbolehkan adalah bepergian untuk rekreasi. Sedangkan bepergian tanpa tujuan dan sasaran tempat yang jelas adalah sesuatu yang terlarang.
BACA JUGA: Agar Makan Berpahala, Ini Dia 5 Adabnya
Imam Ahmad bin Hambal mengatakan, “Bepergian tanpa tujuan sama sekali tidak ada di dalam Islam, dan ia bukan sesuatu yang dilakukan para Nabi dan orang-orang shalih.”
Ada beberapa adab dalam bepergian:
1. Mengembalikan barang-barang haram kepada para pemiliknya.
2. Melunasi utang.
3. Menyiapkan bekal untuk orang-orang yang menjadi tanggungannya.
4. Mengembalikan barang yang dititipkan kepada pemiliknya.
5. Berpamitan kepada keluarga dan saudara.
6. Shalat istikharah.
7. Tidak berjalan sendirian.
8. Membaca doa.
BACA JUGA: Buang Air Kecil, Ada Adabnya Juga Lho
Seseorang yang akan bepergian wajib menyiapkan bekal untuk dunia dan akhirat. Bekal dunia seperti makanan, minuman, serta keperluan lainnya. Adapun bekal akhirat ialah ilmu tentang bagaimana bersuci, ilmu tentang shalat ketika ada di atas kendaraan, tata cara tayamum, dan ilmu tentang ibadah lainnya.
Seorang yang bepergian harus mengetahui segala sesuatu yang senantiasa berubah karena bepergian, seperti waktu shalat dan arah kiblat.
Islam telah mengaturnya dengan baik, bagaimana adab-adab yang harus dilakukan ketika bepergian. Supaya perjalanannya menjadi barakah dan diridai Allah SWT. [ ]
Sumber: Agar Orang Biasa Bisa Masuk Surga/Syaikhul Islam Ibnu Qudamah/Indiva Pustaka