SAAT ini pembahasan jomblo dan nikah tidak pernah habis untuk diperbincangkan. Dengan segala bentuk gembar-gembor sosial media yang tengah menggiring para pemuda kepada cinta yang sesuai dengan syariat. Sayangnya, cinta dengan jalan yang sesuai syariat dianggap jalan yang menyulitkan bagi sebagian orang. Pada akhirnya, sebagian orang yang lebih memilih jalan yang Allah larang dan murkai.
Para remaja Indonesia tentunya sudah tak asing dengan kata yang satu ini. Ya, BAPER atau Bawa Perasaan ini sedang ramai-ramainya di sosial media. Entah dari mana asalnya kata baper ini, tapi pada akhirnya tidak sedikit Baper ini membawa seseorang pada kegalauan berkepanjangan.
Baper biasanya diawali dengan kedekatan seorang ikhwan dengan akhwat. Dengan berbagai perbedaan karakter hati ikhwan dan akhwat, tentunya ini akan menjadi sebuah masalah yang kadang tidak menemukan titik temu. Akhwat yang melihat segala sesuatunya dengan kaca mata perasaan dan ikhwan yang melihat segala sesuatu dengan nalarnya yang luar biasa. Pada akhirnya hanya akan memberikan sebuah kesalah pahaman yang berujung.
BACA JUGA:
Mesir Kembali Tangkap 6 Pemimpin Ikhwanul Muslimin
Fatih Seferagic, Jodoh Masa Depan dan Fenomena Ikhwan Lokal VS Ikhwan Bule
Wahai Ikhwan..
Jangan berpikir bahwa hanya sekadar mengirim pesan singkat pada seorang akhwat tidak akan membuatnya berpikir apa-apa. Kadang, seorang akhwat berpikir lain dari apa yang seorang ikhwan pikirkan. Mungkin bagi ikhwan mengirim pesan singkat tak penting bukanlah sebuah masalah. Tapi bagi seorang akhwat, akan ada seribu pertanyaan dalam hatinya mengapa ikhwan tersebut mengirim pesan singkat padanya.
Wahai Ikhwan…
Basa-basimu pada seorang akhwat mungkin memang hanya sekadar basa-basi. Tapi bagi seorang akhwat, bisa jadi itu bukan hanya sebuah basa-basi tapi sebuah penjelasan yang harus ia pahami secara mendalam maknanya. Maka dari itu ya akhi, jangan pernah baperin akhwat. Apapun alasannya. Kalau berani, nikahin aja! []