DALAM Sirah, Nabi Muhammad SAW dan para sahabat memberikan berbagai contoh tentang jenis dan nilai mahar yang diberikan oleh suami kepada istri selama hidupnya.
Jumlah dan nilai mahar bervariasi dari yang kecil sampai yang banyak.
Nabi Muhammad bersabda tentang nilai mahar ini, “Pergi dan cari sesuatu, meskipun itu cincin besi.” (HR Al-Bukhari)
Nabi juga dikenal mendorong agar mahar tetap sederhana dan mudah.
“Mahar terbaik adalah yang paling sederhana.” (HR Al-Hakim, Al-Bayhaqi)
BACA JUGA: Kenapa Suami Harus Berikan Mahar kepada Istri?
Dari cincin besi yang sederhana, hingga sebongkah emas sebesar batu kurma, hingga ilmu Alquran, Nabi Muhammad SAW menyetujui beberapa jenis mahar ketika ia melakukan atau memfasilitasi pernikahan para sahabatnya.
Diketahui juga dari kasus khul’ (perceraian yang diprakarsai oleh istri), bahwa seorang laki-laki telah memberikan seluruh taman kepada istrinya sebagai mahar.
Hal ini menunjukkan bahwa jika seorang laki-laki ingin memberikan kepada istrinya mahar yang bernilai tinggi, maka diperbolehkan, selama tidak dilakukan untuk pamer kekayaan, dan akibatnya hartanya tidak habis.
Alquran juga memperbolehkan mahar dalam jumlah besar, dengan menyebutkan kata Arab “qintar “, yang berarti ‘berat atau ukuran (harta benda) yang besar, harta yang menumpuk’.
BACA JUGA: Inilah Mahar para Istri dan Putri Nabi Muhammad Saw
Lantas, berapa banyak mahar yang diberikan Nabi kepada istrinya sendiri?
Menurut sebuah hadits yang diriwayatkan dari istrinya Aisyah, Nabi Muhammad SAW memberikan “dua belas uqiyah dan satu nashsh” sebagai mahr kepada istrinya, yang jumlahnya mencapai 500 dirham.
Menurut perhitungan dan konversi ke mata uang global zaman modern yang dilakukan oleh para cendikiawan yang memenuhi syarat, nilai mahar ini berjumlah antara $300-400. []
SUMBER: ABOUT ISLAM