SEKITAR sepuluh atau sebelas tahun lalu, rasa-rasanya saya ingin menyerah. Ingin berhenti saja menjadi guru. Rasa yang sama ketika tiga bulan pertama saya menjadi guru TK. Entahlah, rasanya jadi guru TK tak berharga, dipandang sebelah mata. Kadang mengeluh sendiri, otak serasa beku sebab setiap hari kerjanya itu-itu melulu.
Namun, entah seperti apa persisnya sampai hari ini saya bertahan. Pilihan saya tetap jadi guru TK saja. Ingat kata guru saya, “Guru adalah profesi yang dipilih sendiri. Guru adalah profesi nekad, sebab mendidik itu bukan pekerjaan mudah.”
Kata Prof Arif Rachman, “Jadi guru, surga dan neraka itu dekat,” jadi guru teken kontraknya langsung pada Allah karena guru meneruskan tugas para Nabi.
Dulu, tak terpikir tugas saya jadi guru TK seberat itu. Saya pikir dengan modal saya bisa main gitar sedikit dan hapal menyanyikan lagu anak-anak, saya bisa langsung jadi guru TK.
Ternyata, tugas berat ada dipundak saya. Seandainya anak usia dini yang kata para ahli ada di tahap golden age salah saya urus, maka saya ikut andil jika hidup mereka saat dewasa kelak juga salah.
Waduuuh, sekarang rasanya ingin berhenti saja. Ingin segera saya tutup saja sekolah. Jika mengingat betapa berat tugas seorang guru TK. Bayangkan, jika dulu saya buat rumah hanya terpikir cukup lah satu lantai saja, maka saya siapkan pondasi untuk satu lantai. Namun, karena satu dan lain hal, rumah saya harus dibangun menjadi rumah dua bahkan tiga lantai, maka pondasi rumah yang sudah saya buat bisa dibongkar atau disuntik pakai cakar ayam.
Tapi apa yang terjadi dengan murid-murid saya. Jika pondasi yang saya simpan di otaknya salah, bagaimana bisa saya membongkar dan menggantinya. Kata para ahli, butuh waktu sepuluh tahun untuk membersihkan hal yang salah yang sudah kita simpan ke mereka, itu pun jika tak diulang-ulang.
Guru oh guru, sesungguhnya jika melihat yang salah pada muridmu. Maka, pasti ada yang salah pada dirimu. Guru kencing berdiri anak kencing berlari. Peribahasa yang menusuk ulu hati.
Guru TK ternyata tidak bisa dipandang sebelah mata. Guru TK, jika benar membuat sambungan antar sel otak muridnya, maka ilmu yang manfaat yang akan didapat murid untuk hidup mereka kelak. []