BERSEDEKAH. Tidak perlu menunggu memiliki banyak uang untuk melakukan amalan ini. Seperti kisah seorang kakek yang setiap hari Jumaat memberikan sedekeh ratusan nasi bungkus kepada yang membutuhkan.
Kakek ini biasa di panggil Mbah Asrori, umurnya sudah tidak muda lagi, yaitu 92 tahun. Kegiatan sehari-hari Mbah Asrori yaitu mengajar mengaji anak-anak di sekitar rumahnya. Penghasilan bulanan Mbah Asrori dari mengajar ngaji hanya sekitar Rp. 800 ribu setiap bulannya.
Dari hasil mengajar itulah Mbah Asrori mendapat pengahasilan dari setiap bulannya.
Kakek asli Semarang tersebut mensisipkan uang gajihnya setiap Jumat, dan membagikannya sendiri 150 nasi bungkus tersebut dengan sepeda onthel kesayangannya.
Mbah Asrori berkeliling dengan sepeda membagikan nasi bungkus tersebut kepada pemulung, tukang becak serta siapa saja yang membutuhkan makanan.
Separuh penghasilannya tersebut, ia gunakan untuk membeli dagangan penjual nasi bungkus dari seorang janda di kampungnya.
Dengan membagikan nasi bungkus sebagai sedekah kepada orang-orang yang membutuhkan, yang mana nasi tersebut Ia beli dari janda penjual nasi tesebut. Maka Mbah Asrori tidak hanya menolong yang diberi sedekah tapi juga menolong ekonomi janda penjual nasi tersebut.
Lima tahun yang lalu, Mbah Asrori telah menunaikan haji dari uang hasil tabungannya sendiri. Jika ditarik dari logika sehat, hampir mustahil beliau bisa berangkat haji dengan penghasilannya yang kurang dari satu juta tiap bulan.
Namun disitulah kekuasaan Allah dan hebatnya kekuatan sedekah. Mereka yang ikhlas bersedekah akan Allah ganti rezekinya di dunia dan juga di akhirat.
Semoga menjadi inspirasi bagi kita semua, jangan pernah hitung-hitungan kepada Allah, karena Allah tak pernah hitung-hitungan pada hambaNya. []
Sumber: kisahteladan