KEBAIKAN akan selalu memberikan kebahagiaan dan kepuasan. Meski terkadang berbuat baik tak selalu berakhir dengan keuntungan. Seperti yang dialami dua petani di provinsi Hubei Cina yang tak menyangka kebaikan yang mereka lakukan ternyata berujung pada kerugian.
Awalnya mereka berdua memutuskan untuk berbuat baik dengan membiarkan tetangga mereka mengambil satu atau dua tas lobak putih yang baru tumbuh di kebun mereka. Namun mereka tak manyangka jika hal itu akan menelan biaya panen sebesar 500 ton, atau setara dengan uang tunai sekitar $ 42.000, atau sekira Rp 500 juta!
BACA JUGA: Rezeki yang Membawa Kebaikan
Xu Jiuge, salah seorang petani yang menderita kerugian tak terduga pada Desember 2019 silam. Ia mengatakan kepada surat kabar Chutian Metropolis Daily bahwa ia dan rekannya mengizinkan tetangga mereka mengambil beberapa lobak untuk konsumsi rumah. Lobak diberikan setelah beberapa tetangga memuji lobak Xu dan mengatakan bahwa lobaknya sangat enak ketika dibuat sup saat musim dingin.
Lagi pula, Xu dan rekannya hanya memiliki beberapa tetangga, dan jika masing-masing mengambil satu atau dua kantong lobak, hal itu tidak akan berpengaruh terhadap panen lobak yang biasanya mencapai ratusan ton.
Namun apa yang dilakukan Xu dan rekannya ini berubah menjadi ‘tragedi’ kala banyak orang yang ikut mengambil lobak di kebun Xu secara gratis.
“Penduduk desa memuji lobak yang kami tanam terasa sangat enak jika dibuat sup musim dingin. Lalu mereka bertanya apakah boleh mengambil beberapa lobak,” kata Xu Jiuge kepada wartawan Cina.
“Mereka adalah tetangga kami dan kami tidak menganggap itu masalah besar sehingga kami mempersilakan untuk mengambil lobak di kebun … tapi saya tidak tahu bagaimana kabar tersebut berkembang menjadi viral bahwa semua lobak kami gratis diambil,” tambah Xu.
Tidak ada yang tahu siapa yang mengarang rumor bahwa petani membagikan lobak putih secara gratis. Namun satu hal yang pasti kabar itu menyebar seperti api. Pada hari berikutnya, ladang petani sudah dibanjiri oleh orang-orang yang belum pernah mereka lihat sebelumnya. Bahkan beberapa di antaranya rela menempuh perjalanan jauh untuk mengambil lobak secara gratis. Para petani mencoba menelepon polisi, namun aparat tak bisa berbuat banyak untuk menahan massa.
“Kebanyakan orang datang pada hari Selasa, dari jam 7 pagi sampai jam 10 malam, banyak orang di seluruh lapangan. Saya memperkirakan ada 3.000 orang pada hari itu. Beberapa dari mereka telah melakukan perjalanan sejauh 120km,” papar Xu.
BACA JUGA: Orang yang Dikejar Rezeki
Beberapa orang bahkan menyiarkan secara langsung saat mereka ‘memanen’ lobak orang secara gratis di media sosial. Hal itu mengundang teman-teman mereka untuk bergabung dengan mereka.
Tidak ada yang bisa dilakukan pemilik kecuali duduk dan menyaksikan panen 500 ton lobak ‘menguap’ di depan mata mereka. Kebaikan mereka telah merugikan hingga Rp 500 juta.
Namun, mereka tampak tidak terlalu kesal. Xu mengatakan kepada wartawan bahwa mereka mengikhlaskan kebun mereka digarap ribuan orang sebagai amal daripada mengajukan keluhan dan mencari ganti rugi. []
SUMBER: ODDITY CENTRAL