KETIKA waktu berbuka telah tiba, kebanyakan dari kita selalu dijadikan ajang balas dendam. Seakan-akan ia tak makan selama bertahun-tahun. Inilah budaya yang salah, yang tentunya tidak baik untuk kesehatan dirinya juga. Lalu, bagaimana berbuka puasa yang baik itu?
Pada saat berbuka, konsumsilah buah-buahan segar sebagai prioritas utama makanan kita. Bisa dalam bentuk buah potong, jus atau blender. Padukan dengan segelas air berhawa sejuk. Sebaiknya bukan air dalam keadaan panas atau terlalu dingin. Agar tubuh cepat terhidrasi setelah sekian belas jam tidak minum apa pun.
Minumlah air terlebih dahulu secara perlahan, seteguk demi seteguk, syukuri setiap tegukan dan visualisasikan sel tubuh Anda yang sedang mendetoksifikasi dirinya tersegarkan dengan kembali mendapatkan substansi utamanya, air!
Setelah itu konsumsi buah segar, lakukan hal yang sama seperti saat minum. Kunyah perlahan-lahan, biarkan ia tercampur liur dengan baik. Karena buah berbasis karbohidrat, enzim amylase dalam ludah akan mencerna buah tersebut. Telan sedikit demi sedikit, jangan terburu-buru apalagi hingga tersedak.
Apabila buah dalam bentuk jus atau blender, minum juga seteguk demi seteguk, usahakan setiap teguk tercampur baik dengan liur. Hindari minum jus buah dengan kecepatan tinggi, selain akan membuat rasa sebah dalam perut akibat tidak tercampur ludah dan amylase tidak bisa melakukan tugasnya, gula dalam buah, fruktosa, juga akan cepat melonjakkan kadar gula dalam darah, acap diikuti oleh rasa pusing.
Konsumsilah buah secara ekslusif. Apabila pasca buah ada hidangan berbuka tambahan, usahakan beri waktu sekitar 15-20 menit untuk mengonsumsinya. Bisa dijeda dengan melakukan shalat maghrib lalu meneruskan dengan hidangan lain. []
Sumber: Food Combining di Bulan Ramadhan/Karya: Erikar Lebang/Penerbit: Kompas