KETIKA shalat, sesoerang harus khusyu. Tidak ada gerakan dan ucapan selain gerakan dan bacaan shalat. Lantas, bagaimana hukumnya jika seseprang berdehem, menangis atau berbicara ketika shalat?
Hal semacam itu bisa saja terjadi ketika seseorang melaksanakan shalat. Terkait hukumnya, telah dijelaskan dalam hadis.
BACA JUGA: 9 Hal yang Diperbolehkan dalam Shalat dan 16 Pembatal Shalat
Dalam hadist riwayat sunan an Nasai disebutkan:
1 Hukum berdehem ketika shalat
أَخْبَرَنَا مُحَمَّدُ بْنُ قُدَامَةَ قَالَ حَدَّثَنَا جَرِيرٌ عَنْ الْمُغِيرَةِ عَنْ الْحَارِثِ الْعُكْلِيِّ عَنْ أَبِي زُرْعَةَ بْنِ عَمْرِو بْنِ جَرِيرٍ قَالَ حَدَّثَنَا عَبْدُ اللَّهِ بْنُ نُجَيٍّ عَنْ عَلِيٍّ قَالَ
كَانَ لِي مِنْ رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ سَاعَةٌ آتِيهِ فِيهَا فَإِذَا أَتَيْتُهُ اسْتَأْذَنْتُ إِنْ وَجَدْتُهُ يُصَلِّي فَتَنَحْنَحَ دَخَلْتُ وَإِنْ وَجَدْتُهُ فَارِغًا أَذِنَ لِي
“Telah mengabarkan kepada kami Muhammad bin Qudamah dia berkata; telah menceritakan kepada kami Jarir dari Al Mughirah dari Al Harits Al ‘Ukliy dari Abu Zur’ah bin ‘Amr bin Jarir dia berkata; telah menceritakan kepada kami ‘Abdullah bin Nujayy dari ‘Ali dia berkata; “Aku mempunyai satu saat dari Rasulullah Shalallahu ‘Alaihi Wa Sallam untuk menemuinya. Apabila aku menemuinya aku meminta izin terlebih dahulu. Jika beliau sedang shalat, maka beliau berdehem sebagai tanda beliau merasa keberatan aku masuk. Dan jika beliau sedang longgar, beliau mempersilahkanku.”
2 Hukum menangis ketika shalat
أَخْبَرَنَا سُوَيْدُ بْنُ نَصْرٍ قَالَ أَنْبَأَنَا عَبْدُ اللَّهِ عَنْ حَمَّادِ بْنِ سَلَمَةَ عَنْ ثَابِتٍ الْبُنَانِيِّ عَنْ مُطَرِّفٍ عَنْ أَبِيهِ قَالَ
أَتَيْتُ النَّبِيَّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ وَهُوَ يُصَلِّي وَلِجَوْفِهِ أَزِيزٌ كَأَزِيزِ الْمِرْجَلِ يَعْنِي يَبْكِي
“Telah mengabarkan kepada kami Suwaid bin Nashr dia berkata; telah memberitakan kepada kami ‘Abdullah dari Hammad bin Salamah dari Tsabit Al Bannani dari Mutharrif dari bapaknya, dia berkata; “Aku datang kepada Nabi Shallallahu’alaihiwasallam yang sedang shalat dan dalam dadanya terdengar suara seperti air yang mendidih dalam periuk yakni: beliau menangis.”
BACA JUGA: Hukum Seputar Sutrah Shalat
3 Hukum berbicara ketika shalat
أَخْبَرَنَا الْحُسَيْنُ بْنُ حُرَيْثٍ قَالَ حَدَّثَنَا سُفْيَانُ عَنْ عَاصِمٍ عَنْ أَبِي وَائِلٍ عَنْ ابْنِ مَسْعُودٍ قَالَ كُنَّا نُسَلِّمُ عَلَى النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَيَرُدُّ عَلَيْنَا السَّلَامَ حَتَّى قَدِمْنَا مِنْ أَرْضِ الْحَبَشَةِ فَسَلَّمْتُ عَلَيْهِ فَلَمْ يَرُدَّ عَلَيَّ فَأَخَذَنِي مَا قَرُبَ وَمَا بَعُدَ فَجَلَسْتُ حَتَّى إِذَا قَضَى الصَّلَاةَ قَالَ إِنَّ اللَّهَ عَزَّ وَجَلَّ يُحْدِثُ مِنْ أَمْرِهِ مَا يَشَاءُ وَإِنَّهُ قَدْ أَحْدَثَ مِنْ أَمْرِهِ أَنْ لَا يُتَكَلَّمَ فِي الصَّلَاةِ
“Telah mengabarkan kepada kami Al Husain bin Huraits dia berkata; telah menceritakan kepada kami Sufyan dari ‘Ashim dari Abu Wa’il dari Ibnu Mas’ud dia berkata; “Kami pernah memberi salam kepada Rasulullah Shalallah ‘Alaihi Wa Sallam, lalu beliau menjawab salam kami. Ketika kami tiba dari negeri Habasyah, aku” memberi salam kepada beliau, namun beliau tidak menjawab salamku, ” lalu beliau memposisikanku pada jarak yang tidak terlalu dekat dan tidak terlalu jauh! Maka aku duduk hingga beliau selesai shalat, dan setelah itu beliau Shallallallahu’alaihi wasallam bersabda: ‘Allah subhanahu wata’ala senantiasa menetapkan hukum yang di kehendaki-Nya, dan Dia telah menetapkan suatu hukum yang di kehendaki-Nya, yaitu jangan seorang pun berbicara saat shalat ‘.”
Itulah hukum berdehem, menangis dan berbicara ketika shalat berdasarkan hadis nabi. []
SUMBER: REPUBLIKA