AMERIKA SERIKAT–Rencana Turki untuk pembelian sistem senjata anti-pesawat S-400 dari Rusia mendapat ancaman dari Amerika serikat (AS). AS mengancam Turki dengan konsekuensi serius kecuali negara itu membatalkan pemberlian S-400.
Juru bicara Kementerian Pertahanan AS (Pentagon) mendesak Ankara untuk mencari solusi lebih baik dan memperingatkan akan implikasi lebih luas.
BACA JUGA: Turki Gelar Latihan Militer Terbesar dalam Sejarah
“Akuisisi Turki untuk sistem pertahanan udara S-400 akan memiliki konsekuensi besar untuk hubungan pertahanan AS dengan Turki,” kata juru bicara Pentagon, Eric Pahon, kepada stasiun televisi Turki, Ahval, Senin (4/3/2019).
Rencana Turki sebagai sekutu AS untuk membeli S-400 menjadi keprihatinan utama untuk seluruh aliansi NATO.
Di tengah tekanan terus-menerus dan ancaman akan sanksi, pemerintahan Presiden AS Donald Trump pada Februari lalu secara sementara menangguhkan pengiriman 100 jet F-35 ke Turki.
Turki sendiri menolak untuk tunduk pada tekanan AS, sebaliknya memaksa bahwa diversifikasi pengeluaran militer penting untuk keamanan nasional. Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan pekan lalu mengungkapkan harapannya agar Washington mengubah pikirannya.
Namun, AS terus berkonsultasi dengan Ankara untuk mendapatkan solusi lebih baik dan memberitahu implikasi lebih luas atas pembelian S-400 dari Rusia.
Sementara itu, Wakil Asisten Sekretaris di Kementerian Luar Negeri AS, Matthew Palmer, dan utusan khusus AS untuk Suriah, James Jeffrey, akan melakukan pembicaraan di Ankara. Palmer akan berada di Ankara sampai 6 Maret 2018 dan diperkirakan akan fokus kepada pengadaan sistem pertahanan udara Rusia dan penjualan sistem Patriot AS ke Turki.
BACA JUGA: Presiden Erdogan: Turki akan selalu Bersama Rakyat Palestina
Sistem senjata S-400 buatan Rusia merupakan senjata canggih yang bikin gaduh dunia. Sistem tersebut bisa merontokkan pesawat tempur lawan dari jarak 400 kilometer dan rudal balistik dari jarak 60 kilometer.
S-400 Triumf merupakan sistem yang terdiri dari radar multifungsi, sistem pendeteksi mandiri, rudal anti-serangan udara, tabung peluncur, dan kendaraan komando. S-400 mampu menembakkan empat jenis rudal, tergantung target yang dihadapi, untuk memberikan pertahanan berlapis. []
SUMBER: SP BERITASATU | RT