PALESTINA—Gerakan perlawanan Palestina Hamas telah mengecam rencana Presiden Otoritas Palestina Mahmoud Abbas untuk membubarkan parlemen. Dengan alasan langkah itu hanya akan menambah perpecahan internal antara faksi-faksi Palestina, Sabtu (22/12/2018).
“Keputusan Abbas memperdalam perpecahan internal Palestina dan menghancurkan sistem politik Palestina,” kata Yehya Musa, seorang pemimpin senior Hamas dan anggota Dewan Legislatif Palestina (PLC).
BACA JUGA: Beredar Poster Hasutan Membunuh Mahmoud Abbas, Ini Kata PBB
Pernyataan itu dikeluarkan beberapa jam setelah Abbas mengatakan bahwa ia akan segera menerapkan putusan Mahkamah Konstitusi untuk membubarkan PLC, sebuah lembaga yang didominasi dan dipimpin oleh Hamas sejak partai itu memenangkan pemilihan umum pada 2006.
Langkah itu dilakukan di tengah keretakan yang melebar antara Partai Fatah Abbas dan Hamas ketika keduanya menuduh satu sama lain menentang upaya rekonsiliasi.
BACA JUGA: Ehud Olmert: Mahmud Abbas adalah Pemimpin Besar
PLC sebagian besar telah mati selama beberapa tahun terakhir. Namun, hukum Palestina memungkinkan penuturnya untuk menjadi presiden sementara seandainya Abbas, yang kini berusia 83, meninggal dunia.
Abbas mengatakan bahwa pemerintahnya berkewajiban membubarkan PLC dan mengadakan pemilihan parlemen dalam waktu enam bulan. []
SUMBER: PRESSTV