IBADAH haji merupakan perintah dari Allah SWT. Ibadah ini memiliki keistimewaan tersendiri.
Guna meraih Ibadah Haji ini memerlukan usaha dan persiapan yang mungkin bagi sebagian orang membutuhkan waktu cukup lama. Banyak juga yang mengidamkan berangkat ke tanah suci namun urung untuk merealisasikannya. Jadi, Haji tak sekadar niat tapi juga tindakan. Mengapa demikian?
Allah SWT berfirman: “Dan berserulah kepada manusia untuk mengerjakan haji, niscaya mereka akan datang kepadamu dengan berjalan kaki, dan mengendarai unta yang kurus yang datang dari segenap penjuru yang jauh,”
“Supaya mereka menyaksikan berbagai manfaat bagi mereka dan supaya mereka menyebut nama Allah pada hari yang telah ditentukan atas rezeki yang Allah telah berikan kepada mereka berupa binatang ternak. Maka makanlah sebahagian daripadanya dan (sebahagian lagi) berikanlah untuk dimakan orang-orang yang sengsara lagi fakir.” (QS. Al-Hajj [22]; ayat: 27-28)
BACA JUGA: 2 Kali Ibadah Haji yang Sia-sia
“Mengerjakan haji adalah kewajiban manusia terhadap Allah, yaitu (bagi) orang yang sanggup mengadakan perjalanan ke Baitullah; Barangsiapa mengingkari (kewajiban haji), maka sesungguhnya Allah Maha Kaya (tidak memerlukan sesuatu) dari semesta alam”. (QS. Al Imran: 97).
Dalam tiga ayat di atas jelaslah bahwa haji adalah kewajiban bagi setiap muslim yang harus di ikhtiarkan, bukan ditunggu. Beberapa orang berasumsi jika haji adalah panggilan Allah dan mereka tidak mengikhtiarkan untuk berangkat ke baitullah. Jelas, ini adalah cara pandang yang salah.
BACA JUGA: Makanan Ini Halal buat Kami, Haram buat Tuan
Ibadah haji adalah ibadah yang membutuhkan biaya besar serta membutuhkan fisik yang kuat. Fisik yang kuat ini tidak hanya dibutuhkan saat pelaksanaan ibadah haji namun, saat mengikhtiarkannya juga.
Hari ini banyak sekali orang yang membuktikan bahwa, meski mereka berpenghasilan pas-pasan atau tidak memungkinkan untuk berangkat haji, nyatanya merekalah yang pergi ke baitullah. Salah satunya dengan bukti kerja keras yang didorong dengan doa. Sebaliknya, banyak orang berpenghasilan berkecukupan, tapi masih belum menuanaikan ibadah haji. Jadi, haji tak sekedar niat, melaikan ada tindakan nyata untuk mencapainya. []