RAHMALIA Aufa Yazid, hijaber berdarah Indonesia yang tinggal di Jepang, baru-baru ini muncul di sebuah unggahan akun Instagram Buzzfeed World. Gadis berhijab itu dinilai memiliki penampilan unik nan inspiratif.
Pihak Buzzfeed menjelaskan di keterangan foto unggahannya, bahwa pada bulan Maret 2019, mereka bekerja sama dengan Instagram mencari sosok perempuan yang memberi efek nyata pada komunitas lokal lewat media sosial berbasis sharing foto dan video.
BACA JUGA: Inilah Sederet Artis yang Terjun ke Dunia Fashion Muslim
Dilansir dari Buzzfeed News, Kamis (28/3/2019), Rahmalia yang lahir dan besar di Tokyo, Jepang, awalnya mengaku tak bisa merasakan nuansa Islami.
Dia hanya mendapatkan pengetahuan soal agamanya darikedua orangtuanya. Kendati tak ada paksaan dari mereka untuk berhijab, jauh di lubuk hati, Rahmalia mengaku selalu tahu bahwa nantinya ia akan memutuskan berhijab.
Langkah ini kemudian diambilnya sekitar 6 tahun lalu kala dirinya berusia 18 tahun.
“Aku merasa hijab adalah busana yang melambangkan agama. Jadi, aku sangat berhati-hati memilih busana untuk merepresentasikannya,” tutur Rahmalia.
https://www.instagram.com/p/Bj18Wk3nmtu/
Di saat bersamaan, Rahmalia juga tak ingin mengekang kreasi dalam berbusana, namun tetap mengikuti syariat agama.
Di masa awal berhijab, Rahmalia bercerita bahwa dirinya sempat merasa stuck karena ketingakan tren busana Jepang. Di sekolah, dialah satu-satunya siswi yang berhijab. Hal itu membuatnya merasa terasing.
“Tidak hanya soal label orang asing, tapi lebih pada busanaku yang secara konsisten merupakan hijab lama ibuku dan baju yang sangat berbeda dengan busana populer di Jepag saat itu,” tuturnya.
Seiring waktu bergulir, perubahan pun datang ketika dia ‘mengenal’ Hana Tajima, seorang desainer blasteran Jepang-Inggris yang masuk Islam di usia remaja. Setelah melihat koleksi Uniqlo modest wear Hana, Rahmalia mengubah perspektifnya dalam berbusana.
“Itu adalah momen di mana hijab berganti jadi fashion item yang sangat personal untukku. Pertama kalinya aku merasa benar-benar tidak salah tempat dengan memakai hijab,” ujarnya.
Kini, Rahmalia telah mampu memadukan hijab dengan fashion ala Jepang.
BACA JUGA: Apa yang Mesti Kita Pelajari dari Fashion Muslimah?
Ia mendeskripsikan Tokyo sebagai kota dingin dan tak pernah tidur, di mana kebanyakan orang memakai warna netral macam hitam, putih, beige dan khaki. Jarang sekali ada yang mau memakai warna cerah dan motif-motif ramai.
Penyesuaian yang dilakukan Rahmalia melalui penataan hijab bak rambut ala orang Jepang, dari lurus, bob, bergelombang, sampai potongan pendek, yang dipadukan dengan outfit dan mood hari itu.
“Aku juga menambahkan akseoeri untuk membuat tatanannya terlihat lebih hidup. Aku suka memakai topi. Jadi, aku cukup sering memakai beret di atas hijab,” katanya.
Bagi Rahmalia, aturan Islam yang melarang perempuan memperlihatkan aurat adalah bagian yang paling ia gemari perihal berbusana. Aturan itu menuntutnya agar kreatif dalam menciptakan satu look yang menarik.
“Seperti memecahkan puzzle,” tuturnya.
Rahmalia mengatakan, sentuhan yang dilakukannya pada penampilannya membuat dirinya merasakan keyakinan pada Islam semakin kuat.
Melalui fashion, dia ingin menunjukkan bahwa memakai hijab tidak jadi alasan untuk tak hidup normal di sebuah kota yang didominasi budaya dan komunitas non muslim.
BACA JUGA: Hana Tajima, Mualaf yang Populerkan Hijab di Inggris
Usahanya pun membuahkan hasil. Dia menerima banyak komentar yang mengatakan terinspirasi oleh penampilannya. Beberapa dari mereka mulai ikut memakai hijab, sementara sisanya mengatakan bahwa mereka ingin belajar lebih dalam tentang Islam.
“Aku ingin apa yang sudah ku lakukan bisa membantu lebih banyak orang untuk mengerti Islam, mengubah pandangan bias tentang agamaku, dan membantu orang menyadari nilai kehidupan di sebuah lingkungan sarat keberagaman,” pungkas Rahmalia. []
SUMBER: BUZZFEED NEWS