SURABAYA–Pemerintah Kota Surabaya peduli dengan keluarga korban petugas Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara (KKPS) yang meninggal usai menjalankan tugas saat Pemilu 2019.
Untuk itu, Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini memberikan beasiswa dan pekerjaan kepada anak korban petugas KPPS yang meninggal dunia. Risma mengatakan pihaknya selama dua hari bersama jajarannya sudah mengunjungi rumah keluarga petugas KKPS yang meninggal.
BACA JUGA:Â Total Petugas KPPS yang Meninggal Bertambah Menjadi 230 Orang
“Saya sudah berbicara langsung dengan keluarga korban untuk memberikan bantuan kepada keluarga almarhum,” kata Risma, Sabtu (27/4/2019).
Ketika mengunjungi rumah almarhum Badrul Munir, anggota KPPS TPS 19 Kedung Baruk di Jalan Kedung Baruk No. 92 Surabaya pada Jumat (19/4/2019), Risma berdialog langsung dengan istri dan putri almarhum. Risma mengatakan langsung untuk memberikan bantuan berupa pekerjaan di kantor Pemerintah Kota Surabaya untuk anak almarhum, Wildatin.
“Karena masalahnya berbeda, jadi treatment penyelesaiannya juga berbeda, yang paling penting sustainable-nya bagaimana pun beliau (korban) sudah membantu. Nah satu persoalan sudah kita bantu, supaya beban keluarga berkurang. Saya kira ini lebih penting dari pada memberikan santunan berupa uang atau yang lain,” ujarnya.
Tak hanya itu, sebagai bentuk perhatian Wali Kota Risma kepada anak-anak keluarga petugas KPPS yang meninggal, ia menegaskan akan memberikan bantuan dengan cara yang berbeda-beda sesuai dengan kebutuhan keluarga almarhum. “Kalau putranya Pak Naryo (Sunaryo) akan dibantu beasiswa. Jadi untuk kuliahnya kita tanggung sampai selesai,” ujarnya.
BACA JUGA:Â Diduga Kelelahan, Petugas KPPS di Ponorogo Meninggal Kena Tifus
Dengan adanya beberapa kejadian tersebut, Risma mengaku ke depan akan melakukan evaluasi serta identifikasi keluhan-keluhan masyarakat. Selanjutnya evaluasi itu disampaikan ke Komisi Pemilihan Umum (KPU) Surabaya.
Risma berharap ke depan tidak ada lagi petugas TPS yang sakit, apalagi meninggal saat menjalankan tugas. “Supaya ke depannya tidak terjadi hal-hal seperti ini lagi, semua keluhan akan kami sampaikan dan diidentifikasi. Ternyata semua mengeluh seberat itu,” ujarnya. []
SUMBER: REPUBLIKA