IBNU Ishaq meriwayatkan dari Hibban ibn Wasi’ dari sejumlah tokoh kaumnya: Saat Perang Badar, Rasulullah shalallahu ‘alaihi wasallam meluruskan barisan sahabat. Beliau memegang busur untuk meluruskan mereka.
Saat mengecek barisan, Rasulullah melewati Sawad ibn Ghaziyyah yang agak maju dari barisan. Beliau pun memukul perutnya dengan busur tadi seraya berkata, “Luruskan barisanmu, Sawad!”
BACA JUGA: Nabi Menolak Tawaran Malaikat Penjaga Gunung
Namun Sawad menjawab, “Sakit, wahai Rasulullah. Allah telah mengutusmu dengan membawa kebenaran dan keadilan. Berikan kesempatan padaku untuk membalas!”
Seketika itu juga Rasulullah membuka perutnya sambil berkata, “Silahkan membalas!”
Ternyata Sawad malah memeluk dan mencium perut beliau.
“Mengapa kau melakukan ini, Sawad? Bukankah kau ingin membalas!” tanya beliau.
BACA JUGA: Ketika Malik bin Sinan Meminum Darah Nabi
“Wahai Rasulullah, engkau melihat sendiri bahwasanya perang akan segera terjadi. Aku ingin di kali terakhir bersamamu kulitku menyentuh kulitmu.”
Mendengar hal itu, Rasulullah pun mendoakan kebaikan untuknya. []
Sumber: Walid al-A’zhami, Nabi Muhammad di Hati Sahabat., hal 48, 49.