Oleh : Khusni Tamrin|Mahasiswa Jurusan Ahwal al-Syakhsiyyah IAIN Raden Intan Lampung
INFAK dan sedekah memang tak diragukan lagi manfaat serta fadhilahnya, baik itu manfaat terhadap diri sendiri, keluarga maupun terhadap lingkungan masyarakat. Bagi diri dan keluarga manfaatnya adalah dapat menolak datangnya suatu penyakit serta mendatangkan rezeki yang berlipatganda dari harta yang diinfakkan atau disedekahkan, manfaat untuk lingkungan masyarakat adalah orang lain dapat merasakan nikmat yang sama dengan orang yang memberi sedekah serta dapat mengentaskan kemiskinan.
Allah SWT berfirman dalam Q.S Al-Baqarah ayat 261, yang artinya;
“Perumpamaan orang yang menginfakkan hartanya di jalan Allah seperti sebutir biji yang menumbuhkan sebutir tangkai, pada setiap tangkai ada seratus biji. Allah melipatgandakan bagi siapa yang Dia kehendaki, dan Allah Maha Luas, Maha Mengetahui”
BACA JUGA: Kucing dan Sedekah
Sungguh luar biasa ayat-ayat Al-Qur’an, kita sebagai seorang muslim yang beriman kepada kitab-kitab Allah harusnya mampu mengambil ibrah (pelajaran) yang terdapat dalam Al-Qur’an. Ayat tersebut menjelaskan bagaimana perumpamaan orang yang berinfak atau bersedekah akan dilipatgandakan hartanya hingga tujuh ratus kali-lipat, dengan catatan bahwa infak maupun sedekah tersebut harus diniatkan semata-mata karena Allah SWT.
Kita sangatlah tidak asing mendengarkan orang-orang yang berinfak atau bersedekah dengan nama samaran seperti “NN” atau dengan nama “hamba Allah”. Mereka yang berinfak dengan nama samaran biasanya bertujuan untuk menutupi kebaikan mereka agar tidak diketahui oleh khalayak ramai. Dengan tujuan seperti itulah mereka berharap amalan ibadahnya akan diterima oleh Allah SWT.
Memang berinfak atau bersedekah dengan nama samaran tidak dilarang. Namun sekarang masyarakat selain membutuhkan dakwah bil lisan mereka juga lebih membutuhkan dakwah bil hal atau mengajak kebaikan dengan cara mempraktikannya. Bukankah berlomba-lomba dalam kebaikan itu sangat dianjurkan?; Lalu bagaimana akan berlomba dalam kebaikan jika yang beramal menggunakan nama samaran. Kita sebagai umat Muslim tidak meragukan lagi keshalihan sahabat Umar ibn Khathtab r.a yang dijamin masuk surga oleh Rasul SAW, beliau juga masih ingin berlomba dalam kebaikan dengan cara selalu berusaha melampaui amalan dari sahabat Abu Bakar Asy-Siddiq r.a.
BACA JUGA: Tidak Sedekah dan Tidak Jihad, dengan Apa Engkau Masuk Surga?
Bersedekah merupakan ungkapan rasa syukur kita kepada Allah SWT. atas nikmat yang telah diberikan-Nya. Ungkapan rasa syukur bukan hanya melafadkan Alhamdulillah saja, namun ungkapan rasa syukur bisa dengan merasa cukup atas apa yang telah diberikan-Nya dan memaksimalkan nikmat-Nya dalam kebaikan untuk meraih ridha-Nya. []