PADA suatu hari, para sahabat duduk dalam suatu halaqah bersama Rasulullah SAW, tiba-tiba datang seorang pria mengenakan pakaian yang sangat bagus, sangat hitam rambutnya dan tampan rupanya. Seorangpun tak ada mengetahui dari mana pria tersebut berasal.
Tiba-tiba ia duduk bersama Rasul, kemudian berkata: “Hai Muhammad! Beritahukan kepadaku tentang Islam!”
“Islam adalah bersaksi bahwa sesungguhnya tiada tuhan yang wajib disembah selain Allah dan sesungguhnya Muhammad itu utusan Allah, mendirikan shalat, membayar zakat, berpuasa di bulan Ramadhan dan berhaji ke Baitullah jika mampu dalam perjalanannya,” jawab Rasul.
“Engkau benar hai Muhammad!” lanjut pria tersebut, “beritahukan kepadaku tentang iman!”
“Iman adalah percaya kepada Allah, malaikat-malaikat-Nya, kitab-kitab-Nya, para utusan-Nya, hari akhir dan percaya kepada ketentuan-ketentuannya-Nya,” sambung Rasul.
Kemudian pria tak dikenal bertanya kembali: “Beritahukan kepadaku tentang ihsan!”
“Ihsan adalah engkau beribadah kepada Tuhanmu seolah-olah kau melihatnya, meskipun kau tidak melihat-Nya, maka sesungguhnya Dia melihatmu.”
“Kamu benar, hai Muhammad!” sambung sang pria.
Setelah percakapan tersebut, Rasulullah bertanya kepada para sahabat mengenai pria tak dikenal yang telah bergabung dengan halaqah,
“Allah dan Rasul-Nya lebih mengetahui,” jawab Umar.
“Itu adalah Jibril yang datang untuk mengajarkan agama,” pungkas Rasulullah. []
Sumber: Majmu’atu tsalits ar-Rasail