Istiqomah “Maka tetaplah engkau (Muhammad) (di jalan yang benar),” (QS. Hud [11]: 112) 30) Sesungguhnya orang-orang yang berkata, “ Tuhan kami adalah Allah” kemudian mereka meneguhkan pendirian mereka, maka malaikat-malaikat akan turun kepada mereka (dengan berkata), “Janganlah kamu merasa takut dan janganlah kamu bersedih hati; bergembiralah kamu dengan (memperoleh) surga yang telah dijanjikan kepadamu.” 31)
Kamilah pelindung-pelindungmu dalam kehidupan dunia dan akhirat; di dalamnya (surga) kamu memperoleh apa yang kamu inginkan dan memperoleh apa yang kamu minta. 32)
Sebagai penghormatan (bagimu) dari (Allah) Yang Maha Pengampun Maha Penyayang. (Qs. Fushshilat [41]: 30-32) 13) Sesungguhnya orang-orang yang berkata,”Tuhan kami adalah Allah,” kemudian mereka tetap istiqomah, tidak ada rasa khawatir pada mereka, dan mereka tidak (pula) bersedih hati. 14) Mereka itulah para penghuni surga kekal di dalamnya; sebagai balasan atas apa yang telah mereka kerjakan.
(QS. Al-ahqaf [46]: 13-14) Diriwayatkan dari Abi ‘Amr, dari Abi ‘Amrah Sufyan Ibn Abdillah r. a., dia berkata, “ Wahai Rasullulah, katakanlah kepadaku suatu perkataan di dalam Islam yang tidak akan pernah aku tanyakan lagi kepada siapa pun selain engkau.
“Rasulullah Saw. bersabda, “Katakanlah,’ aku beriman kepada Allah, lalu istiqomahlah,’”. Maka dapat kita ketahui jika makna istiqomah adalah menetapi ketaatan kepada Allah Swt.. Istiqomah adalah salah satu kalimat singkat yang memiliki makna luas, dan iamerupakan aturan untuk segala perkara. Yang diminta dari seorang hamba beriman adalah istiqomah, yaitu selalu menetapi kebenaran.
Apabila tidak mampu, maka dengan muqarabah (melakukan sesuatu yang mendekatinya). Jika derajatnya sudah lebih rendah dari muqarabah, maka yang tersisa hanyalah penyepelean dan kehilangan saja. Diriwayatkan dari Abu Hurairah r.a., diterima Nabi Saw., beliau bersabda,
“Teruslah melakukan kebenaran. Jika kalian tidak mampu melkukan yang paling sempurna maka lakukanlah yang mendekatinya, dan ketahuilah bahwa tidak ada seorang pun diantara kalian akan selamat dengan amalnya.” Para sahabat bertanya, “Tidak juga engkau wahai Rasulullah?,” Rasulullah menjawab, “Tidak juga aku, kecuali jika allah melimpahkan rahmat da Karunia-Nya kepadaku,”.[]