Seorang komedian, politisi Amerika pernah membuat sebuah film dokumenter tentang “religion”, yang isinya mocking habis kisah-kisah dalam Qur’an, injil dan lainnya. Dia seorang agnostic, di antara kisah yang ia kritisi, adalah kisah kelahiran Isa ‘alaihisalam.
“Bagaimana bisa seorang perempuan mengandung tanpa ada sentuhan seorang lelaki pun?”
Seketika, saya berpikir, di sinilah letak persimpangan. Persimpangan yang membelah jalan seorang yang beriman dan yang menolak untuk tidak. Pertanyaan itu sudah lebih dulu ditanyakan Ibunda Maryam kepada Jibril, “Bagaimana aku bisa punya anak sementara tak ada seorang pun pria yang menyentuhku?”
“Ketika Dia berkehendak, maka tak ada yang tak mungkin”, begitu kiranya jawaban dari Jibril ‘alaihissalam.
BACA JUGA: Kisah Maryam Binti Imran hingga Diasuh Nabi Zakaria
Satu hal yang akal kita tak akan mampu mencernanya. Begitulah, keimanan adalah ketika kita mengimani sesuatu yang tak bisa kita lihat, tak terdefinisi.
Layaknya Abu Bakar ketika seantero Mekkah membuat lelucon karena Nabi mengaku pergi ke Baitul Maqdis, lalu ke atas langit dalam satu malam. Pantaslah ia mendapatkan gelar Ash-Shidiq (yang membenarkan).
Lalu, jangan lewatkan pelajaran penting, bagaimana seorang wanita diangkat derajatnya oleh Allah. Menjadi satu-satunya wanita yang disebut-sebut namanya dalam Al-Quran. Kita tak akan mendapati nama seorang Isa alaihissalam tersebut, melainkan ada Maryam di sana.. “Isa bin Maryam”.
BACA JUGA: Maryam binti Imran, Perempuan Suci yang Melahirkan Seorang Penerus Risalah Suci
Sobat, kemuliaan tersebut tak diberikan cuma-cuma. Ada kehormatan yang selalu dijaga oleh Maryam.
“(ingatlah) Maryam binti Imran yang memelihara kehormatannya, Maka Kami tiupkan ke dalam rahimnya sebagian dari ruh (ciptaan) Kami, dan Dia membenarkan kalimat Rabbnya dan Kitab-KitabNya, dan Dia adalah Termasuk orang-orang yang taat” (QS. At-Tahrim: 12)
Beliaulah sosok yang harusnya jadi panutan bagi muslimah dimana pun mereka berada. Bahwa kehormatan diri mahal harganya. Jangan sekali-kali “menjual” kehormatan diri melainkan kepada Allah semata, karena Dia yang paling tahu, harga di baliknya. []
SUMBER: ISLAMBILANG