ALLAH SWT teramat sangat mencintai Rasulullah SAW, karenanya Dia selalu memberikan lindungan dan keberkahan kepadanya. Dan di antara keberkahan-keberkahan itu, ada yang Allah SWT wujudkan berupa mata air yang keluar dari jari Rasulullah SAW pada suatu perang. Saat perang itu berlangsung, Rasulullah SAW dan pasukan kaum muslimin telah kehabisan bahan makanan. Dan, Allah SWT memberikan pertolongan kepada mereka.
Abdurrahman bin Abu ‘Amrah al-Anshari meriwayatkan, ayahnya bercerita, “Kami bersama dengan Rasulullah SAW dalam suatu peperangan. Saat itu, orang-orang sedang dilanda kelaparan. Mereka meminta izin kepada Rasulullah SAW untuk menyembelih sebagian hewan tunggangan mereka.
“Rasulullah SAW memahami keadaan itu dan memperbolehkannya. Kemudian Umar bin Khathab RA berkata kepada beliau, ‘Wahai Rasulullah, beri tahu aku, jika kita menyembelih sebagian hewan tunggangan kita dan besok kita menghadapi musuh, dan orang-orang kita dalam keadaan lapar?’ Rasulullah SAW kemudian berkata, ‘Lalu apa pendapatmu wahai Umar?’
“Lalu Umar berkata, ‘Perintahkanlah orang-orang untuk mengumpulkan sisa perbekalan mereka, kemudian engkau berdoa kepada Allah SWT meminta keberkahan untuk sisa-sisa perbekalan kami itu. Sesungguhnya Allah SWT akan mendengarkan kami lewat doamu, insya Allah.’
“Seolah ada sesuatu penutup yang menutupi Rasulullah, kemudian penutup itu disingkap. Beliau lalu meminta kain dan membentangkannya, kemudian menyuruh semua orang mengumpulkan sisa-sisa perbekalan mereka. Orang-orang pun datang mengumpulkan makanan apa pun yang mereka miliki.
“Di antara orang-orang, ada yang datang membawa semangkuk besar makanan, atau segenggam; ada juga yang datang membawa sesuatu seperti telur. Beliau kemudian menyuruh mereka meletakkannya di atas bentangan kain tadi, lalu bedoa kepada Allah SWT memohon keberkahan untuk makanan-makanan tersebut dan mengatakan apa yang Allah SWT kehendaki untuk beliau katakan.
“Beliau kemudian mengumpulkan seluruh pasukan dan menyuruh mereka makan. Mereka pun makan sampai kenyang dan mengisi kantung-kantung perbekalan dengan makanan tersebut.
“Kemudian beliau meminta teko air dan meletakkannya di sisinya. Beliau juga meminta air, lalu memasukkan air tersebut ke dalam teko, meniupnya, dan mengatakan apa yang Allah kehendaki untuk beliau katakan. Lantas, beliau memasukkan kelingkingnya ke dalam teko itu.”
“Usaid bin Yarbu’ al-Anshari (ayah dari Aburrahman bin Abu ‘Amrah al-Anshari yang meriwayatkan kisah ini) bersumpah dengan nama Allah dan berkata, ‘Aku melihat jari-jari Rasulullah SAW memancarkan sumber-sumber mata air.’ Beliau kemudian memanggil orang-orang yang kemudian meminum air tersebut sampai hilang dahaga mereka, dan mengisi penuh geriba dan tempat-tempat air mereka.”
“Rasulullah SAW kemudian tertawa hingga kelihatan gigi-gigi gerahamnya, lalu berkata,’Aku bersaksi, sesungguhnya tiada Tuhan selain Allah, Dia Maha Esa, tiada sekutu bagi-Nya; dan Muhammad adalah hamba dan utusan-Nya. Allah SWT tidak akan menjumpai seseorang dengan dua kalimat itu, kecuali dia akan masuk surga sebagaimana mestinya’,”(HR. Ath-Thabarani). []
Sumber: Kerajaan Al-Qur’an/Hudzaifah Ismail/Penerbit: Penerbit Almahira/2012