JAKARTA–Tokoh Islam di Amerika Serikat, Ustadz Shamsi Ali mengatakan Obama cukup berhasil mengatasi problem-problem AS pasca-pemerintahan George W Bush. Di masa Bush, nama baik Negeri Paman Sam begitu rusak secara global sebagai negara yang bernafsu peperangan.
Dibandingkan dengan kepemimpinan Barack Obama, AS menjadi begitu berbeda. Karena itu, kepemimpinan Donald Trump kini merupakan tantangan berikutnya bagi demokrasi AS.
Seperti dilansir Republika, Minggu (26/3/2017), Shamsi Ali memandang, nilai-nilai Amerika (American way) pada akhirnya akan pulih dan semakin menampakkan diri.
“Demonstrasi untuk membela hak-hak sipil minoritas dilakukan di mana-mana. Kebijakan pelarangan pendatang Muslim ke Amerika oleh Donald Trump disambut penentangan di mana-mana. Bahkan, oleh Hakim Tinggi itu diblok berkali-kali, sehingga menjadikan kebijakan itu kehilangan wibawa,” kata Shamsi.
Shamsi Ali percaya, setidaknya di tingkat masyarakat luas AS tidak akan menjadi negeri yang nirdemokratis. AS akan terus menjadikan keberagaman sebagai kekuatan.
BACA JUGA:
Ini Muslim Indonesia Inisiator Aksi ‘Today, I am A Muslim’ di AS
Imam Shamsi Ali; Ketika Amerika Beri Penghargaan Tokoh Muslim
Ribuan Warga AS Dengarkan Ceramah tentang Islam
Dia mencontohkan, belum lama ini ada kejadian unik, lantaran pertama kalinya dalam sejarah Peringatan Hari St Patrick masyarakat Amerika keturunan Irlandia.
Komunitas tersebut mengundang para pemuka Muslim untuk menyampaikan presentasi tentang AS pasca-terpilihnya Donald Trump. Hal itu menunjukkan masih kuatnya rasa saling menghargai antarkomunitas beragama di AS.
“Kami mendapatkan penerimaan yang luar biasa. Selain karena memang ada keinginan membangun kerjasama dan solidaritas, juga karena kini Muslim bisa dipercaya,” tutur Shamsi.
Karena itu, menurut Shamsi, di tengah berbagai tantangan yang sedang dihadapi saat ini, dirinya yakin jika Amerika akan tetap menjadi Amerika yang dulu kami kenal.
“Amerika menjadi harapan banyak orang, pulau impian bagi imigran,” pungkasnya. []