Oleh: Minah, S,Pd.I
Penulis Motivasi
Abdullah bin Mas’ud berkata bahwa Rasulullah Shollallahu ‘alaihi wassalam bersabda:
“Kalian harus jujur karena sesungguhnya jujur itu menunjukan kepada kebaikan dan kebaikan itu menunjukkan kepada surga. Seseorang senantiasa jujur dan berusaha untuk jujur sehingga ditulis disisi Allah sebagai orang yang jujur. Dan jauhilah oleh kalian dusta karena sesungguhnya dusta itu menunjukkan kepada keburukan dan keburukan itu menunjukkan kepada neraka. Seseorang senantiasa berdusta dan berusaha untuk berdusta sehingga ditulis disisi Allah sebagai seorang pendusta.” (HR. Muslim).
BACA JUGA: Bersikap Jujur, Jauhi Dusta
Berkata jujur sangat penting. Kita sebagai seorang hamba hendaklah selalu berkata jujur. Karena kejujuran adalah sifat yang mulia dan bagian dari akhlak karimah yang wajib dimiliki oleh orang yang beriman dan menjadi orang yang bisa terpercaya karena kejujuran yang ia miliki.
Dan sebaliknya dusta adalah sifat tercela dan bagian dari sifat munafik yang harus dijauhi. Barangsiapa yang berusaha`untuk jujur dalam perkataan maka akan menjadi karakternya dan barangsiapa sengaja berdusta maka dusta menjadi karakternya. Karenanya jujurlah dan jauhi dusta.
“Tinggalkanlah perkara yang meragukanmu menuju perkara yang tidak meragukanmu. Sesungguhnya kejujuran adalah ketentraman, dan dusta adalah keraguan.” (HR. Tirmidzi).
Katakanlah kebenaran walau terkadang jujur itu pahit, jujur dalam perkataan agar setiap ucapan kita terpercaya. Jujur hanya karena Allah. Ingin senantiasa mendapatkan ridho-Nya. Berupaya untuk tunduk dan taat kepada Allah.
Dari Abdullah bin Amr radhiallahu anhu. ia berkata: pernah dikatakan kepada Rasulullah shollallahu’alaihi wassalam,
“Wahai Rasulullah!, manusia manakah yang paling utama?”
Rasulullah bersabda, “Semua orang yang makhmum al-qalb dan jujur lisannya,“
Para sahabat berkata, “Wahai Rasulullah, kami telah mengetahui arti ‘jujur lisannya’, maka apa arti ‘makhmum al-qalb?’
BACA JUGA: Ini Alasan Kenapa Seorang Pendidik Harus Jujur
Rasulullah saw bersabda, “Hati yang takwa, yang bersih, tidak ada dosa didalamnya. Tidak ada kejahatan, dendam dan dengki.” (HR. Ibnu Majah). []
Kirim RENUNGAN Anda lewat imel ke: redaksi@islampos.com, paling banyak dua (2) halaman MS Word. Sertakan biodata singkat dan foto diri. Isi dari OPINI di luar tanggung jawab redaksi Islampos.