ALLAH SWT menganugerahkan kepada kita lisan untuk digunakan sebagai berbicara. Ya, lisan ini sangat berperan aktif dalam kehidupan kita. Darinya, kita dapat memperoleh pahala, juga dapat pula memperoleh dosa. Itu semua tergantung bagaimana kita menjaga lisan.
Agar kita terhindar dari kekufuran akibat tak bisa menjaga lisan, maka Islam mengajarkan kepada kita untuk memikirkan terlebih dahulu perkataan apa yang akan kita keluarkan. Bila sekiranya perkataan itu akan mendatangkan manfaat bolehlah kita utarakan. Akan tetapi, jika akan mendatangkan madharat maka lebih baik bagi kita untuk diam.
Sebagaimana dikatakan dalam hadis Sufyan Ats-Tsaqafi berkata, “Aku pernah bertanya, ‘Ya Rasulullah apa yang paling engkau takutkan kepadaku?’ Beliau menjawab, ‘Ini (beliau sambil memegang lisan)’,” (HR. At-Tirmidzi).
Rasulullah SAW juga bersabda, “Orang Muslim adalah orang yang (membuat) kaum muslimin selamat dari lisan dan tangannya,” (HR. Al-Bukhari dan Muslim).
Seyogyanya manusia berbicara sesuai kebutuhan. Sebagaimana pula ia tidak perlu menafkahkan sebagian dari hasil usahanya, kecuali sesuai dengan kebutuhan. Kita tidak bisa menggapai hakikat keimanan sehingga kita mampu menjaga lisan kita. Keimanan kita juga tidak akan lurus sebelum hati kita lurus, dan hati kita tidak akan lurus sebelum perkataan kita lurus.
Kita mesti sadar bahwa apa saja yang keluar dari lisan kita akan dimintai pertanggung jawaban oleh Allah. Dan tidaklah ada suatu ucapan yang keluar dari lisan kita melainkan terdapat malaikat pengawas yang selalu mencatatnya. Allah berfirman, “Sesungguhnya pendengaran, penglihatan dan hati semuanya itu akan dimintai pertanggung jawabannya,” (QS. Al-Isra: 36).
Allah juga berfirman, “Tiada suatu ucapan pun yang diucapkannya melainkan di dekatnya malaikat pengawas yang selalu hadir,” (QS. Qaaf: 18).
Begitu banyak kebaikan yang disebabkan oleh lisan tapi banyak pula kerusakan dan kesengsaraan yang ia akibatkan. Kala lisan kita enggan untuk berbicara baik, saat itulah kita lebih baik diam. Karena banyak bicara akan menyebabkan kita banyak salah, dan banyak salah akan menyebabkan kita banyak dosa. []
Sumber: 40 Pesan Nabi Untuk Setiap Muslim/Karya: Fahrur Mu’is, M. Ag dan Muhammad Suhadi, Lc/Penerbit: Taqiya Publishing