BOGOR–Tokoh Gaza, Palestina Dr. Abdurrohim Syihab bersama tokoh asal Turki Dr. Ali Erdogan telah mengunjungi komplek Pondok Pesantren (Ponpes) Al-Fatah yang berpusat di Desa Pasir Angin, Kecamatan Cileungsi, Kabupaten Bogor, Rabu (16/1/2019).
Dalam kunjungan yang diterima langsung oleh KH. Yakhsyallah Mansur itu, Syihab mengatakan, kedatangannya itu dalam rangka untuk berbagi informasi kepada masyarakat Indonesia seputar kondisi terkini Palestina seperti di Jalur Gaza, Tepi Barat dan Al-Quds yang di dalam terdapat Masjid Al-Aqsa.
BACA JUGA: Sepanjang 2018, Israel Tewaskan 50 Anak Gaza
“Al-Quds adalah sebuah kota yang di dalamnya terdapat Masjid Al-Aqsa. Maka penting bagi kaum Muslimin di manapun berada memilik rasa keperdulian, perhatian Al-Quds. Tidak perduli terhadap Masjid Al-Aqsa berarti sama saja tidak perduli terhadap agama yang kita milik,” kata Syihab dalam perbincangannya dengan jamaah salat Magrib di Masjid At-Taqwa.
“Masjid Al-Aqsha ini tempat suci ketiga bagi umat Islam setelah Masjidil Haram dan Masjid Nabawi. Masjid ini juga pernah dijadikan sebagai kiblat pertama bagi kaum Muslimin pada zaman Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi Wasallam,” ujarnya.
Ia menegaskan, dari semua keutamaan itu penting bagi kaum Muslimin memiliki kepedulian terhadap Al-Quds yang di dalamnya terdapat Masjid Al-Aqsa.
“Dalam beberapa tahun terakhir, Israel terus berusaha merebut Masjid Al-Aqsa dari tangan kaum Muslimin. Israel juga terus melakukan penjajahan terhadap Palestina sejak terjadinya peristiwa Nakbah pada 1948 lalu,” katanya.
Menurut Syihab, bentuk-bentuk penjajahan itu berupa pengerusakan dan penggalian di bawah Majid Al-Aqsa sehingga terdapat beberapa bagian yang mengalami keretakan. Selain itu, Israel juga gencar melakukan tindakan yahudisasi di sejumlah situs suci kaum Muslimin yang berada di sana.
“Berbicara tentang Gaza bahwasanya lima tahun belakangan ini telah terjadi tiga kali peperangan yang menyebabkan banyak rumah-rumah rusak, gedung bertingkat hancur, kemudian fasilitas-fasilitas umum, rumah sakit, sekolah-sekolah, gedung-gedung lainya juga hancur,” ujarnya.
Ia menegaskan, akibat penjajahan itu, ratusan ribu warga Palestina meninggal dunia, jatuhnya korban luka-luka baik dari kalangan anak-anak, wanita, orang tua dan yang lainya.
Ia mencontohkan salah satu perang di Palestina yang terjadi pada 2014 lalu di mana banyak yang korban meninggal dan luka-luka. Selain itu, rumah-rumah dan fasilitas gedung banyak yang mengalami kerusakan.
Syihab merinci, sekitar 80 persen orang di Palestina menderita, 60 persen warga Gaza jatuh miskin akibat blokade yang dilakukan Israel. Akibat perang itu, sekitar 75 persen warga-warganya menjadi pengangguran.
BACA JUGA: Tahap terakhir Program Transplantasi Ginjal ‘Gaza-Liverpool’ Dimulai
“Ini bentuk kekejian Yahudi Israel. Akibat blokade Israe;, banyak akses yang dibutuhkan menjadi terhambat. InsyaAllah pejuang-pejuang Palestina teguh memperjuangan Masjid Al-Aqsa. Kita tahu bahwa saudara-saudara kita di Gaza itu juga bagian dari memperjuangan kaum Muslimin semua,” katanya.
Syihab kemudian mengucapkan terima kasih kepada masyarakat Indonesia, khususnya umat Islam di Shuffah Cileungsi yang telah memberikan bantuan berupa moril, materi, tenaga dan membantu menyelesaikan permasalahan yang ada di sana. []
SUMBER: MINA NEWS