APAPUN yang terjadi hadirkan prasangka baik kepada Allah SWT. Karena segala sesuatu yang ada di dunia ini Dialah yang mengaturnya. Kita hanya sebatas hamba yang harus bisa menerima pemberian-Nya dengan penuh ikhlas tanpa ada rasa beban pikiran yang membuat diri menjadi lupa terhadap Allah.
Prasangka baik sering disebut dengan husnudzon yang artinya bersikap dan cara pandang seseorang dalam segala sesuatu dengan hal positif atau selalu melihat apapun itu dari sisi positifnya. Adapun lawan dari husnudzon yakni suudzon (prasangka buruk).
BACA JUGA: Prasangka Pelayan Pada Rajanya
Pernah ada rasa suudzon kepada Allah? Tentu jangan pernah ada prasangka buruk kepada-Nya.
Manusia tidak boleh mengabaikan keharusan dalam prasangka baik terhadap Allah SWT. Apabila mendapat musibah, kebahagiaan, kesulitan, kesusahan tetaplah ada di zona prasangka baik. Mengapa? Karena dengan terus berada di posisi tersebut tidak akan muncul rasa cemas, gelisah dan sebagainya.
Berbeda dengan orang yang berprasangka buruk, ketika ia tidak bisa meraih keinginannya datanglah kegelisahan, cemas, amarah, kesal kepada Allah kemudian menuduh-Nya telah melakukan suatu perbuatan tidak baik terhadap dirinya.
Dosa? Tentu, karena tidak bisa menerima apa yang di dapat juga rasa untuk selalu menghadirkan prasangka baik kepada-Nya sulit terbuka.
BACA JUGA: Jauhilah Prasangka Tidak Baik
Maka dari itu, mulai dari sekarang tanamkan sikap prasangka baik kepada Allah yang merupakan suatu keharusan bagi setiap muslim. Buang jauh-jauh prasangka buruk. Jika kepada Allah SWT sudah berbaik sangka, sesama makhluk-Nya pun tentu akan seperti itu. Manis bukan? Jelas. Pahala kita dapat, rahmat-Nya pun kita rasakan.
Semoga kita semua selalu berada di jalan yang selalu berbaik sangka kepada Allah SWT. []
REDAKTUR: AINUN AYU N. | EDITOR: