JAKARTA—Kepala Penerangan Kodam (Kapendam) Jaya/Jayakarta Kolonel Inf Kristomei Sianturi mengatakan, situasi di Polsek Ciracas, Jakarta Timur, sudah kembali kondusif.
Pasca pembakaran yang terjadi pada Rabu (12/12/2018), saat ini pihak Pori dan TNI melakukan penyelidikan bersama. Ini terkait dugaan keterkaitan antara pengeroyokan anggota TNI beberapa hari lalu dengan dugaan penyebab pembakaran Mapolsek Ciracas.
BACA JUGA: Ini Fakta-Fakta terkait Kebakaran Polsek Ciracas
Pangdam menyatakan, begitu mengetahui kejadian itu POM TNI dan Polda Metro Jaya langsung menyelidiki dugaan keterlibatan oknum TNI dalam insiden di Polsek Ciracas tersebut.
“Polisi militer TNI dan Polda Metro tengah mengusut kasus pembakaran Mapolsek Ciracas apakah ada keterlibatan oknum TNI,” kata dia, Rabu (12/12/2018).
Sebelum penyerbuan massadan pembakaran polsek Ciracas terjadi, sebelumnya ada keributan di depan pertokoan Arundina, Ciracas, Jakarta Timur yang melibatkan anggota TNI AL, Kapten Komarudin dengan sejumlah tukang parkir, Senin (10/12/2018).
Peristiwa terjadi saat Kapten Komarudin baru saja melakukan servis sepeda motor bersama anaknya di kawasan itu. Dia dan anaknya yang masih SD berencana makan di warung soto kudus, tak jauh dari lokasi kejadian, namun knalpot motornya mendadak berasap.
Kapten Komarudin pun memeriksa bagian mesin motornya. Di saat yang bersamaan seorang tukang parkir menggeser motornya sehingga menyebabkan benturan di kepala Kapten Komaruddin.
BACA JUGA: Kebakaran di Polsek Ciracas, Ini Kronologinya
Tukang parkir itu lalu ditegur, tapi dia tidak terima hingga terjadi adu mulut antara keduanya. Hal itu mengundang perhatian sembilan orang tukang parkir lainnya yang kemudian datang dan mengeroyok Kapten Komarudin.
Adapun, penyerangan terhadap polsek Ciracas diduga terkait penanganan kasus tersebut. Massa diduga mempertanyakan soal tersangka pengeroyokan yang ternyata belum ditahan oleh pihak berwajib di Polsek Ciracas. []
SUMBER: SINDONEWS