SHALAWAT adalah salah satu ciri atau tanda bahwa kita sangat mencintai baginda Nabi besar kita, Muhammad SAW. Dengan bershalawat kepadanya, maka kita megakui bahwa kita sangat mengidolakan kekasih Allah itu. Tapi, mengapa kini cukup sulit orang yang bershalawat kepadanya?
Kini, banyak kita melihat orang-orang yang lebih senang bernyanyi dari artis-artis masa kini dibandingkan bershalawat kepada baginda Nabi. Mereka lebih banyak mengidolakan artis-artis dunia yang pada dasarnya sama seperti kita, manusia biasa. Bahkan, mereka rela menghabiskan waktu dan tenanganya hanya untuk menemui idolanya itu. Ironisnya, mereka juga rela bergaya seperti halnya mereka. Kalau itu bagus sih tak masalah, tapi ada hal negatif yang juga diikuti. Astaghfirullah.
Padahal, jika kita hanya mengikuti para artis ibu kota atau pun dunia, hanya akan membuat hati kita tertutup. Jika hal itu terjadi, sulit bagi kita untuk menerima cahaya yang akan masuk. Mungkin, jika belum tertutup rapat, cahaya masih dapat masuk melalui celah-celah yang masih ada. Tapi, jika mata hati kita telah tertutup rapat bahkan terkunci, bagaimana caranya kita akan menerima cahaya?
Maka, sebelum mata hati kita tertutup rapat, cobalah untuk membuka hati kita secara perlahan-lahan. Bagaimana caranya? Perbanyaklah bershalawat kepada Nabi SAW, itulah cara yang dapat kita lakukan. Dengan bershalawat, sedikit demi sedikit hati yang akan tertutup itu akan terbuka. Sehingga, perlahan tapi pasti, cahaya atau syafaat dari Rasulullah SAW akan dengan mudahnya masuk pada hati kita.
Shalawat dapat mengubah keadaan hati kita yang gelap dan suram menjadi bercahaya. Cahaya itu merupakan syafaat dari Rasulullah SAW kepada pengikutnya yang sangat mengidolakan dirinya. Itulah yang nanti di akhir zaman, di mana kita semua berada di tempat yang kekal akan menjadi penolong bagi kita. Dengan mempunyai syafaat dari baginda Rasul, insya Allah ketika ditanya kelak, syafaat itu akan datang membantu meringankan beban kita. Wallahu ‘alam. []
Disarikan dari acara tabligh Akbar bertema “Purawakarta Bershalawat” di Pesantren Al Islam Cipaisan Purwakarta