GAZA—Israel tengah mempersiapan diri untuk melakukan perang dengan Hamas di Gaza, mereka kini membuat tembok raksasa bawah tanah menahan gempuran pejuang Palestina tersebut.
“Jika memang Hamas memilih untuk berperang melintasi tembok ini, maka jadi alasan yang baik bagi Israel untuk berperang,” kata kepala komando militer bagian selatan Israel, Mayor Jenderal Eyal Zamir seperti dikutip dari Hareetz.
Tembok bawah tanah yang dibangun di perbatasa Gaza tersebut, rencananya akan dilengkapi sensor yang terbentang sepanjang 60 km. Tembok ini tidak hanya akan terlihat dari permukaan, namun juga menghujam jauh ke dalam Bumi.
Menurut Haaretz, media Israel, Tel Aviv menganggarkan dana 1,1 miliar dolar AS untuk membangun tembok yang diperkirakan memakan waktu dua tahun itu. Pada permukaan, tembok beton ini dibuat setinggi 6 meter, sementara di bawah tanah mencapai hingga 40 meter.
Tembok ini juga dilengkapi sensor, untuk mencegah terowongan Hamas yang mengarah ke Israel. Menurut Haaretz, dalam beberapa bulan terakhir, para pekerja dan perusahaan kontraktor asing berdatangan ke Israel untuk proyek ini.
Seperti diketahui, Israel memblokade Gaza sejak 2007, embargo tersebut membuat perekonomian di wilayah Palestina lumpuh. Invasi terakhir militer Israel ke Gaza terjadi pada 2014 lalu, menewaskan lebih dari 2.100 warga Palestina, kebanyakan warga sipil.
Pekan ini Israel melancarkan serangan udara ke Gaza, dan menimbulkan korban luka. Israel berdalih bahwa serangan itu merupakan balasan dari tembakan roket Hamas. Namun Hamas sendiri membantah telah melakukannya.
Israel bersiap untuk peperangan berikutnya dengan Hamas dengan membangun tembok bawah tanah tersebut. Menurut Al-Jazeera, militer Israel bahkan telah menentukan target serangan berikutnya, yaitu dua bangunan di Gaza yang diyakini tempat bermula terowongan bawah tanah untuk serangan ke Israel.
Salah satu bangunan itu adalah rumah dari keluarga anggota Hamas. Israel tidak peduli jika serangan mereka nanti akan menewaskan semua orang di dalamnya.
“Sejauh yang saya yakini, dua bangunan ini adalah target sah militer, dan jika terjadi perang baru, maka semua orang di dalamnya telah membahayakan diri dan keluarga mereka sendiri. Tanggung jawabnya ada di Hamas,” ujar Zamir lagi.
Sementara itu juru bicara Hamas Fawzi Barhoum mengatakan Israel telah menyebarkan kebohongan untuk membenarkan aksi mereka membantai rakyat Gaza.
“Israel menyebarkan kebohongan dan kepalsuan untuk merusak citra perjuangan Palestina dan mencari pembenaran atas pembunuhan massal terhadap ribuan warga sipil Palestina,” kata Barhoum. []