TANYA: Saat bersin kita disunahkan untuk mengucap “Alhamdulillah” dan menjawabnya dengan “Yarhamukallah.” Lalu bagaimana jika kita bersin saat shalat?
JAWAB: Orang yang bersin dalam keadaan shalat baik sendiri atau berjamaah, tetap disunahkan mengucapkan Alhamdulillah, namun tidak dibolehkan bagi yang mendengarkan untuk mengucapkan “Yarhamukallah” karena bisa membatalkan shalatnya.
BACA JUGA: Luar Biasa, Inilah Kecepatan Udara ketika Manusia Bersin
Dalilnya adalah hadits panjang riwayat Muslim (538) dari Muawiyah bin Al-Hakam ra saat awal-awal masuk islam, ketika dalam shalat salah seorang sahabat bersin, dan mengucapkan “Alhamdulillah” lalu ia pun mengucapkan “yarhamukallah”, maka ia pun diingkari oleh Rasulullah SAW dan beliau tidak mengingkari orang bersin yang mengucapkan “Alhamdulillah”.
“بينا أنا أصلي مع رسول الله صلى الله عليه وسلم، إذ عطس رجل من القوم، فقلت: يرحمك الله فرماني القوم بأبصارهم، فقلت: واثكل أمياه، ما شأنكم؟ تنظرون إلي، فجعلوا يضربون بأيديهم على أفخاذهم، فلما رأيتهم يصمتونني لكني سكت، فلما صلى رسول الله صلى الله عليه وسلم، فبأبي هو وأمي، ما رأيت معلما قبله ولا بعده أحسن تعليما منه، فوالله، ما كهرني ولا ضربني ولا شتمني، قال: «إن هذه الصلاة لا يصلح فيها شيء من كلام الناس، إنما هو التسبيح والتكبير وقراءة القرآن» أو كما قال رسول الله صلى الله عليه وسلم… “
Artinya : “Ketika kami shalat bersama Rasulullah SAW, tiba-tiba ada seseorang bersin (dan mengucapkan hamdalah), aku katakan, ‘Yarhamukallah.’ Tiba-tiba orang-orang memandangiku saya pun berkata, ‘mengapa kalian memandangiku seperti ini?’ Tiba-tiba mereka semua menepuk paha mereka. Ketika saya tahu bahwa mereka mendiamkanku, saya pun diam. Setelah Rasulullah SAW shalat selesai shalat, Maka Demi Allah, sungguh ayah dan ibuku menjadi tebusan baginya, tidak pernah aku melihat seorang pendidik, sebelum dan sesudah ini, yang lebih baik dari beliau. Demi Allah, beliau tidak menghardikku, tidak memukulku, dan tidak mencaciku. Beliau hanya berkata, ‘Shalat ini tidak boleh dicampur dengan ucapan manusia sedikit pun. Ia berisi tasbih, takbir, dan membaca Al-Qur’an.’ Atau seperti apa yang disabdakan Rasulullah.”
Kesimpulannya: orang yang mengucapkan Alhamdulillah maka shalatnya tidak batal bahkan mendapatkan pahala sebagaimana dalam hadits riwayat Abu Daud (773) dan selainnya dari Rifa’ah bin Rafi’ ra ia berkata : “Saya shalat di belakang Rasulullah SAW, lalu Rifa’ah (saya) bersin dan mengucapkan : “Alhamdulillah hamdan katsiran mubaarakan fiihi ,mubaarakan ‘alaihi kamaa yuhibbu rabbuna wa yardha”, Ketika beliau selesai shalat, beliau bersabda: “Siapa tadi yang berkata-kata (dengan hamdalah dalam shalat)?” Ia pun berkata: “Saya, wahai Rasulullah”, maka beliau bersabda : “Saya tadi telah melihat lebih dari 30 malaikat berlomba-lomba untuk menulis pahala (ucapanmu).”
BACA JUGA: Rasulullah Tidak Mendoakan Orang Kedua yang Bersin Ini, Kenapa?
Imam Bukhari juga telah meriwayatkan hadis ini dalam Shahihnya (799) dari jalur Imam Malik dalam Al-Muwaththa'( 1/211) tanpa adanya lafaz “bahwa Rifa’ah bersin terlebih dahulu” namun dengan redaksi “bahwa Rifa’ah mengucapkan “Alhamdulillah” ketika Rasulullah bangun dari ruku’ dan dalam keadaan I’tidal.
Menanggapi perbedaan redaksi hadis ini, Ibnu Hajar dalam kitabnya Fathul Bari (2/286) mensinkronkannya dengan berkata : “Dua redaksi ini tidaklah bertentangan, bahkan bisa dianggap bahwa bersinnya (Rifa’ah) terjadi tepat ketika Rasulullah SAW mengangkat kepalanya dari ruku’ (untuk I’tidal).”
Adapun yang mengucapkan “yarhamukallaah” maka shalatnya batal karena ia telah mengucapkan kata-kata yang bukan bagian dari zikir shalat, terkecuali kalau ia masih jahil dalam hal ini, sebagaimana dalam hadis Muawiyah bin Al-Hakam ra di atas. []
SUMBER: WAHDAH