TAHUKAH kita apakah fondasi Islam? Ia adalah syahadat. Di atas syahadat inilah bangunan Islam ditegakkan. Oleh karena itu, ketika nabi menjelaskan pilar-pilar Islam, beliau mengawalinya dengan syahadat.
Mengucapkan dan meyakini dua kalimat syahadat bukan perkara ringan. Sebab, segala amal perbuatan yang tidak dilandasi pengucapan dan pengamalan syahadat diibaratkan Allah SWT laksana debu tertiup angin. Hilang, lenyap, tak berarti lagi.
بُنِيَ الْإِسْلاَمُ عَلَى خَمْسٍ: شَهَادَةِ أَنْ لاَ إلهَ إِلاَّ الله ُ وَأَنَّ مُحَمَّدًا رَسُوْلُ الله، وَإِقَامِ الصَّلاَةِ، وَإِيْتَاءِ الزَّكَاةِ، وَالْحَجِّ، وَصَوْمِ رَمَضَانَ.
“Islam dibangun di atas lima perkara: Syahadat, bahwa tiada tuhan yang berhak disembah, kecuali Allah dan bahwa Muhammad adalah Rasulullah, mendirikan shalat, menunaikan zakat, haji, dan puasa Ramadhan,” (H.R. al-Bukhari dan Muslim, Mukhtashar Shahih al-Bukhari, no. 8 dan Mukhtashar Shahih Muslim, no. 62, dari Ibnu Umar).
BACA JUGA: Bersyahadatnya Thufail, Sang Penyair dari Bumi Daus
Disebutkannya syahadat dalam urutan pertama berarti apa yang sesudahnya berpijak kepadanya, lebih tegasnya apa yang sesudahnya yaitu mendirikan shalat, membayar zakat, haji, dan puasa tidak sah dan tidak diterima tanpa pijakan syahadat. Maka, di dalam Alquran di dalam banyak ayat, Allah selalu mengindukkan amal shalih kepada iman.
Bersyahadat harus didasari dengan keyakinan yang kuat. Artinya, hati harus benar-benar yakin, hati tidak boleh ada keraguan sedikitpun atas ketuhanan Allah. Allah SWT Maha Kuasa, dan kita tidak boleh ada keraguan sedikitpun atas kekuasaannya. Kita harus yakin, bahwa perintahnya bila dikerjakan mendatangkan kebaikan dan larangannya bila dilanggar mengundang keburukan.
Tanpa keyakinan yang kuat, kita tidak akan pernah mau menyembah Allah. Tanpa keyakinan yang kuat kita tidak akan pernah percaya pada yang ghaib. Tanpa keyakinan yang kuat, kita tidak percaya janji-janji Allah. Tanpa keyakinan yang kuat, kita tidak mungkin mendapatkan mendapatkan manfaat dari kalimat syahadat. Tanpa keyakinan yang kuat, kita tidak akan bisa mendapat kekuatan kalimat syahadat.
BACA JUGA: Mengapa Pepohonan Syahadat Itu Berada di Jerman?
Keyakinan seperti inilah yang melahirkan ketundukan dan kekhusuan kepada Allah SWT. Maka sungguh benar ketika Rasulullah SAW bersabda:
“Aku bersyahadat bahwa tidak ada tuhan selain Allah dan sesungguhnya aku adalah utusan Allah. Tidak ada seorangpun hamba yang menemui Allah dengan dua kalimat syahadat tersebut tanpa ragu-ragu kecuali dia masuk surga.” (HR.Muslim) []
Dikutip dari: Mutiara Dakwah/ karya: Tate Qomarudin, Lc/Majalah Ummi