Oleh: Ustadz Dr. Musyaffa’ Ad Dariny Lc, MA
DALAM hidup ini hanya ada dua kemungkinan. Nasib baik dan nasib buruk. Itulah implikasi dari takdir baik dan takdir buruk yang telah menjadi pilar iman kita yang ke enam.
Oleh karenanya, kita sebagai insan yang harus menjalani garis takdir itu, hanya butuh dua sikap; bersyukur saat nasib baik, dan bersabar saat nasib buruk.
Dengan begitu kita akan selalu dalam kebaikan, dan itulah sesuatu yang sangat menakjubkan bagi seorang muslim, sebagaimana disabdakan oleh Nabi shallallahu alaihi wasallam.
Adapun dalam berpikir, maka kita hanya boleh memilih satu pilihan, hanya boleh berprasangka baik kepada Allah.
Saat keadaan kita baik dan membahagiakan, kita berharap semoga Allah selalu menambah terus nikmat tersebut.
Dan di saat keadaan kita sebaliknya, maka kita harus sadarkan diri bahwa tidak lama lagi kebaikan dari Allah pasti akan datang menyapa, sebagaimana firmanNya:
فَاِنَّ مَعَ الْعُسْرِ يُسْرًا.
“Maka sesungguhnya bersama kesulitan ada kemudahan”
(QS. Al-Insyirah:5). []