KEBERHASILANNYA mengalahkan Jalut membuat Nabi Daud menjadi salah seorang pemimpin kaumnya dan dinikahkan dengan anak perempuan Raja Thalut. Meskipun demikian, hal itu tidak membuat Nabi Daud berbangga hati.
Sesungguhnya Nabi Daud tidak mengejar pangkat dan jabatan ataupun pujaan kaumnya. Semua yang dilakukannya hanyalah untuk mencari keridhaan dan kasih sayang Allah Subhaanahu wa ta’ala.
Oleh karena itu, beliau sering mengasingkan diri dari keramaian. Beliau pergi ke tempat-tempat sepi untuk bertasbih dan beribadah dengan khusyuk.
BACA JUGA:Â Kisah Nabi Daud Redakan Amarah Raja
Tak ada waktu yang terlewat bagi Nabi Daud selain bertasbih kepada Allah. Beliau ingin selalu merasa dekat dengan Sang Khalik. Karena ketakwaannya, Allah Subhaanahu wa ta’ala menurunkan kitab Zabur kepada Nabi Daud. Tentu saja, beliau merasa bangga diberikan kepercayaan oleh Allah untuk menerima kitab tersebut sehingga Nabi Daud selalu membacanya dan menghafalkan isi kitab itu.
Setiap hari, Nabi Daud membaca kitab Zabur dan bertasbih kepada Allah. Karena ketekunan dan rajinnya membaca kitab Zabur, ketika beliau bertasbih, Allah memerintahkan gunung-gunung dan burung-burung untuk bertasbih bersamanya.
Alangkah indahnya. Suara Nabi Daud yang jernih terdengar dengan indah saat mengalunkan ayat-ayat suci. Alunan suaranya membelah keheningan alam sehingga terdengar begitu menyentuh dan menenteramkan.
Setiap kali alunan suaranya terdengar, burung-burung dan binatang-binatang pun berkumpul di dekatnya. Mereka bertasbih bersama dan mengagungkan kebesaran Tuhan Sang Pencipta Alam.
Itulah mukjizat yang diberikan Allah kepada seorang umat yang begitu beriman seperti Nabi Daud sehingga gunung-gunung dan binatang pun begitu menyayangi beliau dan ikut menemani Nabi Daud untuk bertasbih bersama.
Kemurnian dan ketulusan hati Nabi Daud ditunjukkan kepada seluruh makhluk hidup. Tak jarang, Nabi Daud merawat burung-burung yang sakit atau binatang-binatang lain yang terluka sehingga binatang-binatang itu pun sangat mencintainya.
Rasa kasih dan sayang Nabi Daud terhadap binatang begitu besar sehingga Allah Subhaanahu wa ta’ala membukakan pintu hati beliau untuk mengerti bahasa-bahasa binatang tersebut.
Kasih sayang Allah kepada Nabi Daud tidak hanya itu. Nabi Daud pun diberikan mukjizat berupa ilmu pengetahuan yang maha luas.
BACA JUGA:Â Ketika Nabi Adam Lupa Telah Berikan 40 Tahun Usianya untuk Nabi Daud
Oleh karena itu, Nabi Daud dikenal sebagai seorang nabi yang pintar dan cerdas karena mengetahui berbagai bidang ilmu pengetahuan.
Rasa syukur tidak pernah lepas dari hati Nabi Daud. Setiap Allah memberikan mukjizat dan kemudahan kepadanya, pada saat itulah Nabi Daud memanjatkan rasa syukur dan mempertebal keimanannya. Rasa cintanya kepada Allah tidak pernah berkurang, tetapi semakin bertambah setiap harinya.
Beliau selalu berpuasa setiap dua hari sekali. Apabila hari ini berpuasa, besoknya beliau tidak berpuasa. Begitu seterusnya tanpa pernah terputus. Semuanya dilakukan dengan penuh keikhlasan dan ketakwaan. []
Sumber: 99 Kisah Menakjubkan Dalam Al-Quran/ Penulis: Ridwan Abqary/ Penerbit: Mizan, 2009